Bengkulu, BM – GAPKI atau Indonesian Palm Oil Association didirikan pada 27 Februari 1981 karena para pengusaha minyak sawit sadar bahwa mereka mesti dipersatukan di satu organisasi serta timbulnya perusahaan industri minyak sawit baru. Pada awal pembentukan organisasi, GAPKI terdiri atas dua bagian, Jenderal (Pengurus) dan Komisi Teknik. Ketua pertama GAPKI (Komisi Pengurus) adalah Manap Nasution yang membawahi tiga orang ketua bidang, tiga orang sekretaris, dua bendahara dan seorang komisaris. Sedangkan Komisi Teknik, yang bertanggung jawab dalam membantu pengurus untuk merumuskan program kerja, mentabulasi permasalah yang dihadapi industri sawit dan memberikan masukan-masukan untuk perkembangan industri sawit, yang diketuai oleh Mohd. Yahya Rowter, MA.
Pada mulanya, GAPKI hanya mempunyai 23 perusahaan perkebunan sebagai anggotanya yang terdiri perkebunan milik pemerintah (BUMN), perusahaan perkebunan milik swasta nasional dan asing, serta petani sawit yang tergabung dalam koperasi. Saat ini, keanggotaan GAPKI sudah menjadi 644 perkebunan, dengan 21 anggota Pusat, 79 anggota Cabang Sumatera Utara, 19 anggota Cabang Sumatera Barat, 29 anggota Cabang Jambi, 76 anggota Cabang Riau, 60 anggota Cabang Sumatera Selatan, 48 anggota Cabang Kalimantan Barat, 89 anggota Cabang Kalimantan Tengah, 47 anggota Cabang Kalimantan Selatan, 123 anggota Cabang Kalimantan Timur, 11 anggota Cabang Sulawesi, 9 anggota Cabang Bengkulu dan 36 anggota Cabang Aceh.
Kelapa sawit merupakan industri yang berkembang pesat dan saat ini lahan Indonesia sudah 9 juta Hektar ditanami kelapa sawit yang mampu menghasilkan 27 juta ton CPO sehingga Indonesia merupakan penghasil kelapa sawit terbesar didunia.
Dalam catatan GAPKI Pusat bahwa Provinsi Bengkulu memiliki areal kelapa sawit sebesar 224.000 Ha dengan produksi 600.200 ton dan ekspansi kelapa sawit akan terus berkembang.
Saat ini sudah 9 perusahaan yang tergabung dalam GAPKI Cabang Bengkulu yang diketuai oleh John Irwansyah Siregar yaitu PT. Bio Nusantara Teknologi , PT. Agricinal, PT. Agromuko, PT. Agri Andalas, PT. Sandari Indah Lestari, PT. Daria Dharma Pratama, PT.Alno Agro Utama ,PT. Mitra Puding dan PTPN7.
Saat pelantikan kepengurusan GAPKI Cabang Bengkulu yang dilaksanakan di hotel Santika Kota Bengkulu Wakil Gubernur Bengkulu, Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, MMA mengatakan pengusaha kelapa sawit harus memperhatikan aspek sosial dan aspek lingkungan misalnya dalam pengelolahan limbah dan infrastruktur jalan dalam pengangkutan tidak melebihi tonase yang sudah ditentukan, Rabu (27/04/2016).
“GAPKI selaku mitra Pemerintah harus mematuhi kebijakan-kebijakan pemerintah terkait dengan industri kelapa sawit. Dengan kemitraan ini diharapkan GAPKI bersama-sama dengan pemerintah akan terus berupaya meningkatkan daya saing usaha kelapa sawit”, tutupnya.(CW Ag)