PKD PMII Bengkulu Nyaris Ricuh, Ini Kata Ketua Cabang

Seluma, BM – Pelatihan Kader Dasar (PKD) yang telah sukses digelar oleh Pengurus Cabang PMII (Pengerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Bengkulu selama 4 hari dari tanggal 26-29 Mei 2016 dengan jumlah peserta pelatihan 25 orang yang dilaksanakan di aula Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Desa Jenggalu Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma, ini menjadi agenda rutin tahunan yang dilaksanakan guna dari hasil Pelatihan Kader Dasar ini nantinya dapat menciptakan para kader PMII Bengkulu yang solid, kritis, dan militan. Hal inilah yang tentunya menjadi harapan penuh dari kegiatan ini.

Di pelatihan ini tentunya banyak sekali materi yang disampaikan oleh para pemateri sehingga dapat membuat para peserta bosan dan suntuk. Terkait hal itu para instruktur mengunakan pola lain dengan mengasah lagi kemampuan para peserta saat kumpul atau kerap dikatakan “Apel” di lapangan dengan mengulas kembali semua materi yang disampaikan oleh para pemateri. Ini dimaksudkan agar para peserta dapat mengimplementasikan semua materi yang di dapat agar bisa berguna nantinya baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat.

Namun, apalah kata bukannya mengulang kembali materi yang telah disampaikan saat apel (kumpul,red) malam terakhirnya ternyata para peserta tidak melakukan apel lagi, ini membuat para instruktur geram dengan tingkah peserta ditambah lagi panitia juga menyampaikan tidak usah apel malam ini dikarenakan tidak ada jadwal apel.

Ini malah menjadi tanggapan lain dimata para instruktur yang menginginkan harus apel  malam terakhir ini. “Kalau para peserta tidak apel malam ini kami para instruktur tidak akan meluluskan dan membai’at kalian (para peserta,red), kami tunggu di lapangan sekarang untuk kembali apel”, ujar Koordinator Instruktur Sutrian Efendi, S.Pd.I saat menyampaikan kekecewaannya dengan  para peserta dan panitia.

Hal ini tentunya membuat para peserta terpancing emosinya, yang sudah kelelahan selama 4 hari 3 malam mengikuti proses pelatihan ini.

“Para instrukstur kami minta untuk didiskusikan dulu terkait hal ini, kami punya alasan kenapa tidak mau mengikuti apel malam terakhir ini kami semua mau menjelaskan bahwa apel malam ini tidak ada dalam jadwal dan jika hal itu (tidak diluluskan dan tidak dibai’at,red) yang diinginkan para instruktur kami semua siap dan kompak”, ujar para peserta dengan suara yang keras.

Instruktur pun pergi dan tidak mengindakan pendapat dari para peserta tersebut. Hal ini membuat tambah emosi para peserta naik dengan mengejar para instruktur yang hendak melakukan perlawanan dengan fisik, tetapi sebelum hal itu terjadi lagu indonesia raya pun dinyanyikan oleh para instruktrur pertanda semua itu hanyalah manajemen konflik yang telah diskenariokan oleh para instruktur dan panitia. Pupus sudah emosi para peserta sehingga baku hantam pun tidak terjadi antara para peserta dan instruktur.

“Ini semua adalah bagian dari manajemen konflik yang telah diskenariokan sebelumnya. Semua itu dimaksudkan agar para peserta untuk tetap kompak dalam mempertahankan aturan yang benar sesuai apa yang telah disepakati. Para peserta dari hal ini juga dapat mengambil pelajaran yang baik dari semua hal yang telah dilakukan di prosesi PKD ini”, ujar Ketua Cabang PMII Bengkulu, Lobian Anggrianto kepada BM online.

Lanjutnya, tak hanya itu ucapan syukurpun disampaikan oleh Ketua Umum Cabang PMII Bengkulu atas telah terselenggaranya acara PKD ini.

“Syukur kami ucapkan telah terselenggaranya PKD ini dalam rangka membangun kader militan untuk menyongsong masa depan PMII, dengan harapan lebih baik nantinya. Dan para kader pun dituntut dapat mampu mengawal berlangsungnya pembangunan daerah khususnya Kota Bengkulu serta juga dengan pelatihan ini kami harapkan nantinya setelah dibai’at dapat mampu menjalankan amanahnya sebagai kader PMII”, tutupnya. (BM-04)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *