Manna, BM – Tidak semua program pembangunan pemerintah Bengkulu Selatan (BS) bisa diterima oleh masyarakat, contohnya program normalisasi aliran sungai air nipis di Kecamatan Seginim yang banyak menuai protes dari warga setempat. Dari hal tersebut timbul asumsi dan opini yang berkembang dimasyarakat membuat program pemerintah yang sedang berjalan tersebut diprotes keras oleh warga.
Ketika ditemui wartawan BM online warga setempat bernama kasman membenarkan hal tersebut, menurut beliau masyarakat merasa resah dengan adanya normalisasi tersebut dikhawatirkan akan berdampak pada lingkungan dan terjadinya abrasi di hulu sungai nantinya, pasalnya di hulu sungai sendiri ada bendungan yang baru dibangun dan mengairi area persawahan datar rungau setempat dengan luas ratusan hektar.
“Normalisasi yang dilakukan membuat pertanyaan sebagian warga sekitar karena material jenis batu kali hasil galian normalisasi alur sungai dibawa oleh pihak kontraktor pengerjaan keluar entah kemana,” ungkapnya.
Ketika ditemui wartawan, Direktur PT. Pesona Karya Abadi, Hengky Ertanoplin selaku kontraktor pengerjaan normalisasi aliran sungai air nipis membenarkan hal tersebut, pihaknya sudah menerima surat dari pengawas teknis bidang pengairan dinas PU BS dan akan membangun tanggul penahan abrasi di hulu sungai agar supaya tidak terjadi abarsi nantinya, apalagi di hulu sungai sendiri terdapat bendungan irigasi yang mengairi area persawahan warga setempat.
“Tanggul tersebut bukan berbentuk beronjong akan tetapi semen cor yang di dalamnya di pasang besi sebagai penahan agar tetap kuat nantinya. Untuk diketahui normalisasi yang dilakukan sepanjang 1,1 Km dan luas 100 M dengan kedalaman 2 M,” tutupnya. (Fj)