Bengkulu, BM – Pada saat penyampaian pandangan fraksi terhadap nota penjelasan Walikota Bengkulu atas rancangan peraturan daerah Kota Bengkulu tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Kota Bengkulu kepada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Dharma Kota Bengkulu, sesuatu mengejutkan terlontar dari seorang anggota dewan dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Heri ifzan, yang meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali pembangunan PLTU yang menggunakan bahan batu bara di Bengkulu, karena akan mengeluarkan dampak polusi udara bagi masyarakat Kota Bengkulu.
“Fraksi PPP Dewan Kota Bengkulu, mengingatkan Pemerintah Kota Bengkulu, untuk pembangunan PLTU yang akan menggunakan batu bara, untuk dikaji ulang,” ujar politisi PPP yang juga Wakil Ketua dari Komisi II DPRD Kota Bengkulu ini diselah-selah penyampaian pandangan Fraksi terhadap nota penjelasan Walikota Bengkulu atas rancangan peraturan daerah Kota Bengkulu tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Kota Bengkulu kepada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Dharma Kota Bengkulu.
Heri kembali mengingatkan kepada pemerintah untuk mengkaji ulang terhadap dampak yang akan disebabkan oleh PLTU yang menurutnya akan memberikan polusi bagi masyarakat kota Bengkulu khususnya.
“Kami kembali mengingatkan untuk pembangunan PLTU tersebut untuk dikaji ulang, karena beberapa waktu yang lalu kami mengadakan survei, dengan luar wilayah Kota Bengkulu ini tentu saja akan berdampak polusi,” tegasnya.
Menurutnya, perusahaan yang mendirikan PLTU tersebut adalah perusahaan milik china, sedang di china penggunaan batu bara sudah dikurangi, ia berharap jangan sampai Bengkulu yang memiliki luas wilayah hanya 151,7 KM2 paling kecil dari kabupaten-kabupaten lainnya di Provinsi Bengkulu akan menerima dampak polusi yang diakibatkan oleh PLTU tersebut.
“Pemerintah china sudah mengurangi penggunaan batu bara dinegaranya, pembangunan PLTU akan berdampak polusi sampai 12 KM ,” ujarnya, sembari mengatakan jangan sampai anak-anak kita yang tidak tahu apa-apa akan menanggung resikonya nanti. (D12)