Bengkulu, BM – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kota Bengkulu menggelar seminar dan dialog interaktif bertemakan “penyelesaian dugaan kasus penistaan agama oleh ahok melalui jalur hukum” pada saat sambutannya ketua pengurus cabang NU Kota Bengkulu melarang seluruh warga NU untuk tidak ikut turun kejalan yang rumornya akan ada demo Bela Islam Jilid III pada tanggal 25 November nanti.
“Tolong tanggal 25, saya harapkan kepada semua warga NU, tidak usah berangkat demo apalagi pergi dari bengkulu, capek dak keruan bae,” ujar Zulkarnain Dali di Aula MAN Model Kota Bengkulu, Rabu (16/11/2016).
Menurutnya, berkaitan dengan kasus Ahok, pihak NU sepenuhnya percaya dengan pihak Polri yang sekarang tengah menangani kasus Ahok, jadi pihaknya akan menerima apapun hasilnya nanti.
“Kalau masalah kasus Ahok, kan sudah ditangani oleh polri, mereka juga telah mendatangkan berbagai ahli dibidangnya masing-masing, jadi kita serahkan sepenuhnya kepada mereka dan terima apapun hasilnya nanti,” tambahnya
Ia juga kembali menegaskan bahwa warga NU juga dilarang untuk melakukan apapun yang berkaitan dengan Ahok, baik melalui media sosial maupun turun kejalan langsung.
“Tidak usah pakai-pakai bendera ke jamik, tidak usah jerit-jerit melalui media, bukan kami tidak sepaham tapi sebelum ada aksi saya sudah katakan NU diintruksikan untuk tidak hadir khususnya cabang kota,” tegasnya.
Ia juga mengatakan, salah satu alasan yang membuat NU tidak ikut aksi untuk menuntut supaya ahok di adili adalah karena memikirkan asas manfaat, karena menurutnya dengan banyak yang ikut berdemo maka banyak pula aparat dari TNI dan Polri yang akan mengamankan demo, dan juga tentu akan banyak mudaratnya dari pada manfaat karena mereka berangkat berdasarkan uang negara.
“Kita harus sadar beberapa ribu TNI dan Polri yang diongkoskan berangkat serta makan untuk mengamankan demo, itu biaya negara,” tambahnya dengan merinci beberapa aparat keamanan yang berangkat mengamakan demo berasal dari berbagai daerah. (D12)
