Bengkulu, BM – Masyarakat Bengkulu Selatan torehkan sejarah pada Gerakan Bengkulu Selatan Membaca 2017. Acara yang dihadiri Wakil Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah ini, tampak meriah. Ribuan masyarakat memadati Lapangan Merdeka dan sepanjang Jalan Jendral Sudirman, Kampung Baru Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan pada Rabu (22/02/2017).
Gerakan membaca massal yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat sebanyak 131 ribu peserta ini, tercatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai peristiwa rekor kategori pendidikan.
Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengapresiasi pelaksanaan kegiatan tersebut, hingga mampu memecahkan rekor MURI dan sukses. Dalam pesan yang disampaikan, ia mengharap masyarakat terbiasa menjadikan perpustakaan menjadi pusat baca guna memupuk pengetahuan.
“Dengan membaca akan meningkatkan pengetahuan. Ide pemikiran serta gagasan akan berkembang. Mari jadikan perpustakaan sebagai pusat baca, juga pusat kegiatan mengaplikasikan gagasan serta pengetahuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya kita,” ucap Rohidin.
Menurut Senior Manajer MURI, Awan Rahargo saat penyerahan piagam kepada Bupati Bengkulu Selatan, Dirwan Mahmud, Rekor tersebut merupakan pemecahan rekor MURI ke 7.828 terhitung sejak tahun 1990. Ia mengatakan, rekor membaca di ‘Bumi Sekundang Setungguan’ saat ini tak sekadar pengukuhan. Namun, hasta karya dalam menggelorakan minat baca masyarakat patut diapresiasi.
“Kita mendukung program yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan yang bercita-cita menjadikan masyarakatnya cerdas, pintar dan maju,” tutur Awan Rahargo.
Sementara, Bupati Dirwan Mahmud menegaskan bahwa Gerakan Bengkulu Selatan Membaca merupakan serangkaian kegiatan memperingati hari jadi kabupatennya yang ke 68 tahun. Rangkaian kegiatannya tak dilakukan pesta pora, namun kegiatan pembangunan masyarakat. “Tidak pakai kembang api ataupun pentas artis, Bengkulu Selatan Membaca adalah keinginan masyarakat, masyarakat ingin cerdas,” terang Dirwan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Perpuseru- CCFI (Coca-Cola Foundation Indonesia) Erlyn Sulistyaningsih yang turut hadir mengatakan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bengkulu Selatan. Yakni melakukan pelatihan teknologi informasi dan pemberdayaan masyarakat melalui perpustakaan daerah. Hal itu diterapkan dan dikembangkan hingga ke desa-desa di Kabupaten Bengkulu Selatan.
“Ini awal yang baik, dimana peningkatan kunjungan ke perpustakaan meningkat secara signifikan. Pemberdayaan dan pelatihan kita lakukan hingga ke desa-desa, seperti pengenalan komputer maupun kerajinan. Ini semua berpusat dan dimulai dari perpustakaan,” demikian ungkap Erlyn. (MC/D12)