Berdialog, Wawali Dengar Langsung Perkembangan PKH

Bengkulu, BM – Program Kemensos RI melalui PKH (Pendamping Keluarga Harapan) dinilai memberikan dampak positif dan sangat membantu terkhusus warga yang berada di Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu ini. Keluarga yang diharapkan tentunya menjadi dambaan setiap keluarga. Untuk itu, Wakil Walikota Bengkulu Ir. Patriana Sosialinda yang sangat peduli dan cintaanya dengan masyarakat tersebut hadir langsung di Kelurahan Tanjung Agung guna menyambut antusias masyarakat yang telah tergabung pada program PKH, berdialog langsung dengan Wakil Walikota, Selasa pagi (21/02/2017).

Sosialisasi dan Koordinasi dengan dinas terkait ini sudah menjadi tugasnya para Pendamping PKH, dengan mengajak warga yang sudah di data serta tergabung dalam masyarakat pemberdayaan PKH kali ini diberikan kesempatan berdialog secara langsung dengan Wakil Walikota Bengkulu dan dinas terkait yang hadir dalam pertemuan kali ini. Dialog dan diskusi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pemberdayaan masyarakat binaan pendamping PKH.

Hiriadi salah seorang pendamping PKH dalam proses pendampingan tentunya sering kali mengalami suka dukanya, tetapi itu semua merupakan proses pemandirian dari masyarakat itu sendiri, untuk tahun kemarin berjalan dengan cukup sulit.

“Khususnya di kelurahan Surabaya, Semarang, Tanjung jaya dan Tanjung agung cukup sulit. Karena proses pemeberdayaan disini tidak berjalan dengan baik,” sampainya.

Dari data yang dihimpun para pendamping PKH sudah ada terdata sekitar 6.000 kepala keluarga dari seluruh kategori yang harus mendapat perhatian khusus oleh pemerintah. Seperti anak putus sekolah, konflik dalam rumah tangga, lansia, fakir miskin dan penyandang disabilitas.

Sementara itu, Wakil Walikota Bengkulu mengatakan sangat mengapresiasi dan mendukung yang dilakukan para pendamping PKH yang menjalankan program Kemensos RI ini di Kota Bengkulu. Dengan ini patriana berharap pemberdayaan masyarakat bisa langsung dilakukan tanpa harus disiapkan terlebih dahulu oleh pemerintah.

“Tidak bisa kita menunggu masyarakat diberdayakan dulu baru mengambil tindakan, jadi harus ada yang intervensi dulu sehingga bisa diberdayakan agar mereka hijrah dari kesulitan,” jelas Patriana. (D12)

 

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *