Bengkulu, BM – Walikota Bandung Ridwan Kamil ungkapkan tak ada alasan bagi Bengkulu untuk tidak berubah dengan cepat, kuncinya adalah jangan mengandalkan kekuatan sendiri. Artinya, Ridwan Kamil yang juga Duta Yayasan Bung Karno itu menyebutkan optimisme yang dibangun haruslah sesuai dengan semangat Sukarno yakni persatuan, berjejaring untuk saling membantu.
“Maka semangatnya yaitu kurangi kompetisi perbanyak kolaborasi karena kita NKRI,” kata pria yang akrab dipanggil Kang Emil ini, saat di Bengkulu pada Rabu (15/3/2017).
Tak hanya menyampaikan saran, saat di Rumah Pengasingan Bung Karno waktu itu, dirinya juga menyatakan kesanggupan untuk membantu Bengkulu mulai dari informasi hingga menghibahkan ‘smart city’ -program berbasis teknologi untuk pengelolaan anggaran, kebijakan dan pelayanan yang telah dikembangkan dan diterapkan di Bandung-.
Informasi yang bakal ia sebarkan, salah satunya promosi kepada pengusaha pariwisata di Jawa Barat supaya berinvestasi di Bengkulu, tentunya dengan kolaborasi dipermudahkan proses perizinannya oleh Pemprov Bengkulu.
“Kita saling bantukan?, saya akan bantu informasi dan saya akan hibahkan Smart City kepada kota kabupaten di Bengkulu tinggal MOU-an. Kita maju sama-sama, maka itu tadi semangatnya. Termasuk untuk Visit 2020,” tuturnya.
Program tahun kunjungan wisata Provinsi Bengkulu 2020, menurut Ridwan Kamil merupakan program logis. Potensi wisata laut, hutan, gunung serta sejarah, ada di Bengkulu. Menurutnya, diferensiasi (perbedaan) tujuan wisata menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Untuk itu, di Bengkulu perlu dijaga originalitas wisata yang telah terintegrasi.
“Orang datang ke sebuah tempat, yang dicari originalitas, kalau ditemukan di tempat lain orang juga akan bosan. Nah tidak banyak tempat ada pantai ada hutan bertemu dengan sejarah, sejarahnya panjang pula. Kalau Visit 2020 ini mau menjadi visi yang kuat, saran saya mulai hari ini, sesuai semangat Bung Karno mari berjejaring saling membantu,” demikian ungkap Ridwan Kamil yang saat itu bersama Sekda Provinsi Bengkulu, Sudoto.
Sebelumnya, Sudoto memaparkan kondisi ironis Provinsi Bengkulu yang angka tingkat pengangguran rendah dan Indek pembangunan Manusia yang tinggi namun angka kemiskinannya masih di atas rata-rata nasional. Dipaparkan juga, program prioritas Pemprov Bengkulu mulai dari pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan hingga Visit 2020.
“Luar biasa, ini semangat dan peluang yang baik. Selain peluang promosi investor, juga berbagai aplikasi smart city yang ditawarkan, kita tangkap dan segera kita follow up,” tanggap Sudoto yang selanjutnya turut Sholat Isya berjamaah di Masjid Jamik Bengkulu bersama Ridwan Kamil. (MC/D12)