Bengkulu, BM – Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Provinsi Bengkulu masuk kedalam 10 Provinsi yang memiliki cakupan rendah dalam pemeriksaan IVA/Sadanis (Periksa Payudara Klinis) dibawah 5%. Oleh karena itu, guna meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, khususnya kaum wanita terhadap kanker Serviks dan kanker Payudara Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu dan BPJS Kesehatan gandeng Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK), melakukan kegiatan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara melalui Pemeriksaan IVA/Sadanis.
Plt. Sekda Provinsi Bengkulu Gotri Suyanto mengungkapkan, kegiatan tersebut, lebih meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahayanya Kanker Serviks dan Payudara.
“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat di Provinsi Bengkulu terutama dalam upaya mengendalikan faktor resiko dan deteksi dini kanker serviks sehingga diharapkan angka kematian akibat kanker serviks itu dapat ditekan,” jelas Plt. Sekda Provinsi Bengkulu Gotri Suyanto saat memberikan kata sambutannya bertempat di Lapangan Kelurahan Sidomulyo, Selasa (25/4/2017).
Sejalan dengan hal tersebut, perwakilan OASE KK Ibu Menteri Perhubungan RI (Istri) nyonya Endang Budi Karya dan Ibu Menteri Agama RI (Istri) nyonya Trisna Willy Lukman Hakim mengungkapkan, kehadiran OASE KK di Bengkulu guna memantau dan memotivasi agar masyarakat Bengkulu lebih peduli bahayanya Kanker Serviks.
“Mohon kepada pihak Kesehatan, Ketua PKK dan BPJS untuk lebih menggerakkan pemeriksaan lebih banyak lagi ke masyarakat mungkin ke instansi-instansi atau ibu-ibu semua di Bengkulu supaya cakupannya skala nasional lebih tinggi lagi demi masyarakat perempuan yang sehat,” jelas ibu Endang Budi Karya.
Terkait dengan masuknya Provinsi Bengkulu dalam 10 Provinsi yang memiliki cakupan rendah dalam pemeriksaan IVA, Kepala Dinas Kehatan Provinsi Bengukulu Herwan Antoni menjelaskan, program pemeriksaan layanan IVA ini memang belum gencar dan terkoordinasi dengan baik dengan lintas program serta lintas sektor sehingga program ini masih bersifat sektoral, artinya lebih kepada program dari Dinas Kesehatan dan jajaran termasuk BPJS.
“Mudah-mudahan nanti akan kita koordinasikan dengan BPJS Kesehatan, BPJS ini punya program promotif, preventif dan bagi peserta yang memiliki BPJS itu gratis, ini yang perlu kita sosialisasikan disamping kesadaran masyarakat masih rendah,” jelas Herwan Antoni.
Ia juga berharap melalui kunjungan tim OASE KK ada sinkronisasi dan koordinasi dengan semua pihak yang punya program kerja dan punya jaringan sampai ke tingkat dasar yaitu di desa-desa terutama peran PKK, Dharma Wanita, Pengajian, termasuk peran dari ibu-ibu kepala dinas dan peran semua artinya pemerintah daerah.
OASE KK sendiri merupakan organisasi khusus gagasan Ibu Negara dan Ibu Wakil Presiden serta disepakati oleh para pendamping menteri Kabinet Kerja untuk turut mendukung dan berperan dalam mensukseskan program Kabinet Kerja, yang tentunya sesuai dengan kapasitas sebagai para pendamping. OASE Kabinet Kerja merupakan wadah untuk jejaring komunikasi dan koordinasi sehingga memudahkan seluruh anggotanya untuk secara bersama-sama melakukan serangkaian aktivitas yang berguna bagi masyarakat luas.
Dalam agenda ini turut hadir Wakil Walikota Bengkulu Patriana Sosialinda, Ibu Wakil Gubernur Bengkulu Derta Wahyulin yang juga merupakan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bengkulu, Sekretaris Direktorat Jenderal Farmasi dan Alkes Kementerian Kesehatan RI, Kepala BPJS Divisi Regional III Erna Wijaya Kesuma, Plt. Sekda Provinsi Bengkulu Gotri Suyanto, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, serta masyarakat Sidomulyo. Rombongan selanjutnya melakukan peninjauan ke Puskesmas Sidomulyo yang ditargetkan 63 peserta melakukan pemeriksaan layanan IVA ini. (MC)