Kaur, BM – Aspin masih menyimpan tas yang ia beli tujuh hari lalu di Kota Bengkulu. Tas yang ia gunakan untuk menyembunyikan jasad bayi mungilnya, agar bisa dibawa pulang ke kampung halaman, di Desa Sinar Bulan Kecamatan Lungkang Kule Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Suami Sri Sulasmi terpaksa lakukan itu, lantaran tak mampu sewa ambulans rumah sakit. Di sisi lain, Jumat 7 April saat itu istri Aspin masih terbaring di rumah sakit lain, pasca operasi cesar.
Kisah itupun terdengar oleh Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti. Penderitaan yang dialami Aspin di tengah keterbatasannya, dianggap kelalaian pemerintah dalam melayani masyarakat.
“Ini sebuah kelalaian dari sisi pemerintah yang telah ceroboh dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Saya atas nama gubernur menyampaikan permohonan maaf,” kata Ridwan Mukti saat temui keluarga Aspin di Kaur, tadi malam (Jumat, 14/4/2017).
Selain ungkapan duka cita, Ridwan Mukti menegaskan peristiwa tersebut harus menjadi pengalaman sejarah yang mampu menjadi sebuah pelajaran untuk mengubah sikap aparatur pemerintah, agar benar-benar memberikan pelayanan publik dengan baik. “Negara harus hadir di tengah-tengah penderitaan masyarakat,” tegasnya.
Ridwan Mukti menyesalkan kejadian yang harus dialami Aspin lantaran seolah tak ada empati pada persoalan kemanusiaan yang sedang terjadi. “Saya juga sempat tak habis pikir, kenapa tidak ada empati melihat persoalan kemanusiaan yang terjadi seperti ini. Harusnya tidak mengedepankan administratif mengedepankan aturan tapi mengedepankan hati yang ikhlas melihat persoalan yang dihadapi,” ucapnya.
Kehadiran Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, disambut haru keluarga besar Aspin. Keluarga Aspin dan Sri Sulismi tampak sangat terharu menyambut kehadiran Gubernur ke 9 tersebut.
Seperti diketahui, pasca mengetahui kejadian tersebut, Gubernur Ridwan Mukti memutuskan menemui langsung keluarga korban. Ridwan Mukti yang pada kesempatan tersebut sedang menghadiri undangan di Kabupaten Rejang Lebong, berangkat ke kediaman Aspin yang jaraknya kurang lebih 7 jam perjalanan.
Tepat pukul 01.30 WIB dini hari, Gubernur didampingi Ass. 3, Direktur Rumah Sakit M. Yunus, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu baru sampai dilokasi dan langsung menemui Aspin beserta keluarga besarnya. (MC/D12)