Bengkulu, BM – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bengkulu menggelar ekspose survey potensi geowisata, launching website dinas serta promosi dan pelayanan bidang Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
Geowisata merupakan pariwisata minat khusus dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam seperti bentuk bentang alam, batuan, struktur geologi dan sejarah kebumian, seperti gunung berapi, danau, air panas, pantai, sungai dan air terjun.
Ada tiga kabupaten yang disurvey Dinas ESDM yang memiliki potensi geowisata yaitu kabupaten Seluma, Kaur dan Rejang Lebong
Di Kabupaten Seluma terdapat 7 situs geologi yang telah disurvey tim dari Dinas ESDM, antara lain, Mata Air Panas di Desa Air Keruh, Air Terjun Benang Setungkal di Desa Mekar Jaya, Goa Seruman Desa Banyu Kencana di Kecamatan Ulu Talo, Air Terjun Suma Melintang, Goa Kecil, Goa Besar dan Kolam Air Panas di Desa Lubuk Resam Kecamatan Seluma Utara.
Di Rejang Lebong ada 6 situs yang disurvey yakni Air Terjun Muara Karang, Mata Air Panas “Tempat Pemandian Dewa” di desa Blitar Sebrang kecamatan Sindang Kelingi, Air Panas Grojogan Sewu (Pacoa Sibeu) desa Sumber Urip kecamatan Selupu Rejang, Air Terjun Cu’up Lekat kelurahan Talang Rimbo Lama kecamatan Curup Tengah, Bukit Kaba dan Air Terjun Batu Betiang di Desa Babakan Baru Kecamatan Bermani Ulu Raya.
Sedangkan di Kabupaten Kaur situs geologi yang di survey adalah pantai Wayhawang dan Danau Kembar di Kecamatan Maje, Pantai Laguna dan Pantai Kahayangan dan Air Terjun Tujuh Panggung di Kecamatan Nasal serta Air Terjun Tiga Panggung di Kecamatan Muara Sahung.
Plt Sekda Gotri Suyanto dalam sambutannya menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan Dinas ESDM. Dikatakannya kegiatan ini sudah sesuai dan merupakan bagian dari lima program prioritas pembangunan daerah Bengkulu yang dicanangkan oleh gubernur, yaitu program keempat, transformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan berbasis IT dengan penerapan E-Goverment serta program kelima Visit 2020 Wonderful Bengkulu, point kelima pengembangan destinasi wisata unggulan dan peningkatan promosi wisata.
“Geowisata dapat dijadikan media bagi sosialisasi ilmu pengetahuan alam, pendidikan lingkungan dan pelestarian alam. Pada akhirnya diharapkan akan terwujud pembangunan pariwisata yang berkelanjutan berbasis kearifan lokal,” ujar Gotri.
Pada kesempatan ini Dinas ESDM mengundang ahli geologi lingkungan dari Badan Geologi Kementerian ESDM, Oki Oktariadi.
Penulis buku Warisan Geologi Sumatra ini menjelaskan siklus pembentukan bentang alam dan batuan bumi yang terjadi berjuta tahun. Keragaman keunikan geologi menurutnya menjadi modal utama dinas pariwisata mengembangkan geowisata yang merupakan inovasi produk wisata yang sudah teruji meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakat.
Dirinya juga mengapresiasi terobosan yang dilakukan dinas ESDM provinsi Bengkulu yang telah menggagas serta melakukan ekspose potensi yang ada di provinsi Bengkulu.
“Ini sudah luar biasa, bagi saya ini kejutan. Berarti sudah ada feeling bahwa pemanfaatan sumber daya geologi itu tidak hanya untuk pertambangan, tapi juga untuk pembangunan berkelanjutan seperti geowisata,” ungkap Oki bangga.
Untuk Provinsi Bengkulu alumni Universitas Padjajaran ini menjagokan Lebong sebagai geowisata nasional. Menurutnya selain bentang alamnya, Lebong tandai mempunyai nilai budaya dari bekas tambang emas dari zaman penjajahan tersebut.
“Satu yang bisa diandalkan untuk nasional adalah bekas tambang Lebong tandai, itu punya nilai geologi, emasnya pun spesifik dan ada nilai budaya dari bekas tambangnya,” ujarnya.
Namun tambah oki, syaratnya situs situs tersebut bekas tambangnya harus terpelihara dengan baik.
Sementara itu Kepala Dinas ESDM Ahyan Endu menjelaskan hasil survey ini akan dikoordinasikan dengan dinas pariwisata dan kabupaten yang bersangkutan dalam mengembangkan potensi wisata ini berupa pembangunan infrastruktur terutama akses jalan serta sarana prasarana lainnya.(MC)