Bengkulu, BM– Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu program unggulan Pemerintah, tujuannya untuk mengurangi angka dan memutus rantai kemiskinan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta mengubah perilaku yang kurang mendukung peningkatan kesejahteraan dari kelompok paling miskin.
“Ini salah satu program unggulan yang dapat kurangi rantai kemiskinan dan kesenjangan sosial di daerah. Oleh sebab itu, perlu kita jaga dan awasi bersama,” ucap Asisten I Setda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri saat membuka Bimbingan Teknis Pendamping dan Operator PKH persiapan Tahun 2018 di Santika Hotel Bengkulu, Senin(11/12).
Hamka menambahkan, Provinsi Bengkulu masih masuk dalam jajaran provinsi miskin di wilayah Sumatera. Ia meminta kesempatan dalam program PKH ini dimanfaatkan dengan baik, agar Provinsi Bengkulu lepas dari Kemiskinan.
“Kita terus berusaha untuk meninggalkan imej Provinsi Termiskin. Ayo, bersama kita manfaatkan momen ini dengan baik,” pinta Hamka kepada Pendamping dan Operator PKH se-Provinsi Bengkulu.
Dalam kesempatan ini, Direktur Jaminan sosial keluarga Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Agustinus Suharman menyampaikan pencapaian PKH secara nasional sudah mampu mengatasi masalah kesenjangan sosial di masyarakat. Menurutnya, PKH di Indonesia merupakan program yang tepat untuk mengentaskan kemiskinan.
“Program ini ampuh untuk mengentaskan kemiskinan, tapi sebagai masyarakat harus mengetahui bahwa kemiskinan itu pasti ada setiap daerah. Kemiskinan hadir karena pengganguran, pertumbuhan penduduk dan sebagainya. Maka dari itu pemerintah mengeluarkan program PKH sebagai instrumen untuk memutus mata rantai kemiskinan,” pungkas Agustinus.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Bengkulu Amirudin Sinyo melaporkan kegiatan Bimtek untuk Pendamping dan Operator PKH 2017 diikuti sebanyak 250 orang PKH/Operator Se-Provinsi Bengkulu. (MC)
