Rejang Lebong, BM – Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sebagai bentuk komitmen pengembangan pasar modal di seluruh Indonesia. Salah satu caranya adalah melalui pendirian Galeri Investasi Syariah (GIS) BEI di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Curup Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.


Galeri Investasi Syariah ini merupakan kerjasama 3 pihak antara BEI, STAIN Curup dan Phintraco Sekuritas yang bertujuan untuk mengenalkan pasar modal sejak dini dalam dunia akademis. Galeri Investasi Syariah BEI STAIN curup ini merupakan galeri investasi yang ke-331 di seluruh indonesia dan merupakan yang ke-5 di Provinsi Bengkulu.
Acara peresmian Galeri Investasi Syariah BEI STAIN Curup ini dihadiri oleh Kepala Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu Yan Syafri, Peneliti Senior Bursa Efek Indonesia Djoko Saptono, dan Direktur Utama PT Phintraco Sekuritas Jefrey Hendrik pada Rabu (24/01).


Dalam sambutannya, Ketua STAIN Curup Dr. Rahmat Hidayat, M. Ag mengatakan pendirian GIS BEI STAIN Curup ini juga bertujuan untuk mengenalkan dan mendekatkan investasi di pasar modal kepada mahasiswa, pemerintah daerah, instansi, asosiasi profesi, dan masyarakat di Kabupaten Rejang Lebong.
Selain itu, pendirian GIS ini juga didasarkan pada masih rendahnya tingkat literasi dan inklusi tentang produk investasi yang legal dimasyarakat. Hal ini menyebabkan produk-produk investasi ilegal/bodong masih kerap beredar dan memakan korban.


“Dengan hadirnya GIS ini kedepan akan dilakukan sosialisasi dan edukasi secara kontinyu sehingga dapat menekan peredaran investasi bodong kepada masyarakat,” sampainya.

Selain itu, Peneliti Senior Bursa Efek Indonesia Djoko Saptono mengatakan sampai dengan akhir Desember 2017, jumlah investor pasar modal di Provinsi Bengkulu telah mencapai 1.946 single investor identification (SID). Angka ini tumbuh 100% jika dibandingkan dengan jumlah investor pada tahun sebelumnya.
“Melalui pendirian GIS BEI STAIN Curup diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor, serta mendorong masyarakat setempat untuk memanfaatkan pasar modal sebagai sarana investasi jangka panjang,” sampainya.
Potensi pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Curup dan kota-kota di sekitarnya ke depannya akan cukup besar seiring dengan potensi ekonomi yang dimiliki oleh Ibu kota Kabupaten Rejang Lebong ini. (Adv)