Bengkulu , BM – Di hari Tuberculosis atau kerap disingkat TBC sedunia Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu menggelar Seminar Nasional, hal ini sebagai bentuk upaya menjaga kesehatan dan menjaga pola hidup sehat serta mengedukasi masyarakat terhadap bahaya penyakit TBC itu sendiri, di Aula Kampus 4 UMB.
TBC sendiri merupakan penyakit yang bisa menular serta cukup mematikan jika terkena penyakit tersebut, hal ini dikarenakan bakteri mycobacterium tuberculosis ini masuk dalam 10 besar penyakit yang menyebabkan kematian di dunia dan masih menjadi penyebab utama kematian bagi penyakit infeksi menular di Indonesia.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan terdapat 8 Ribu kasus TBC di Provinsi Bengkulu, dengan yang teridentifikasi sebanyak 26 persen, sehingga dibutuhkan penanganan yang serius dari semua pihak.
Dinkes Provinsi Bengkulu bersama Aisyiyah dan IDI Wilayah Bengkulu telah melakukan gerakan Ketuk Pintu, yakni kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh kader kesehatan ke rumah – rumah untuk memberikan informasi mengenai TBC serta menemukan orang yang terjangkit TBC dan merujuknya ke puskesmas atau fasilitas kesehatan. Pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan maupun upaya pencegahan dan penyuluhan, serta pendekatan – pendekatan kepada masyarakat terkait bahaya penyakit TBC.

Ia pun menghimbau kepada masyarakat agar selalu menjalankan pola hidup sehat, terlebih kepada daerah – daerah yang rentan terkena TBC seperti daerah kumuh serta area tambang.
“Kita menghimbau kepada masyarakat bahwa TBC ini salah satu penyakit dari perilaku yang tidak sehat, mari kita berupaya jangan sampai menderita TBC ini. Berperilaku hidup sehat sejak dini dan ketika gejala TBC segera periksa kesehatan dan obati sampai sembuh, biayanya gratis,” terang Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni, Selasa (27/3/2018).

Sementara itu, Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengapresiasi gerakan ini, menurutnya gerakan ini sangat dibutuhkan sebab gerakan ini melibatkan masyarakat secara langsung untuk memberikan penanganan sebuah penyakit yang sekarang masih infeksi endemik di Indonesia bahkan dunia yakni TBC.
“Kerja sama seperti ini artinya Dinas Kesehatan, kemudian kerja sama dengan IDI, kerjasama dengan Aisyiyah seperti ini saya kira akan sangat efektif sekali. Mereka dengan pola Ketuk Pintu itu katanya bisa 10 rumah per hari per kader itu luar biasa, apalagi obat dari penyakit TBC itu sendiri gratis,” jelas Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah juga meminta agar Dinkes Provinsi Bengkulu juga melakukan gerakan ini tidak hanya di Kabupaten/Kota namun hingga ke Desa maupun Dusun – Dusun.
“Jika pola ini dilakukan secara menyeluruh kita ingin Bengkulu bisa bebas dari TBC itu target kita,” tegas Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
Acara Seminar Nasional Hari TBC Sedunia ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni , Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Syafriadi dan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang sekaligus membuka acara Seminar Nasional tersebut. (Adv)