Bengkulu, BM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu menggelar Focus Group Discussion (FGD) Sebagai Implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 09 tahun 2016 tentang revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Di Provinsi Bengkulu dengan tema “Kita Wujudkan Lulusan SMK yang Kompeten dan Berkarakter Sesuai Kebutuhan Dunia Usaha dan Industri” di Gedung Serba Guna (GSG) Pemerintah Provinsi Bengkulu, hal ini guna meningkatkan kompetensi siswa yang dapat dihasilkan melalui pendidikan yang tersusun dan sistematis sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing SDM di Indonesia.

Kasubdit Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri Direktorat Pembinaan SMK Saryadi pada kesempatan ini menjelaskan perlu dilakukan keselarasan antara kebutuhan yang ada di dunia usaha dan industri dengan bagaimana SMK harus menciptakan SDM yang memiliki kompentensi.
Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud RI dengan kebijakan Kulikulum 2013 edisi 2016 sendiri memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk melakukan penyelarasan kulikulum sesuai dengan kebutuhan dengan dunia usaha dan industri.
“Harus ada komunikasi yang intensif, lebih sistemik bagaimana formulasi kebutuhan kompetensi di dunia usaha dan industri ini bisa diakomodir di SMK,” terang Saryadi, Kamis (29/3/2018).

Dalam sambutannya, Plt Gubernur Bengkulu mengatakan Inpres ini dilatar belakangi pembukaan kompetensi keahlian yang dimiliki SMK di daerah tidak sesuai dengan potensi wilayah serta potensi industri yang ada di daerah tersebut.
“Kompetensi SMK harus jelas, harus punya keunggulan, targetnya bukan jumlah siswa tetapi lulusan yang kompeten sesuai dengan tuntutan industri,” ujar Rohidin Mersyah
Dijelaskan Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bahwa kedepan setiap SMK harus memiliki kekhususan pada suatu bidang keahlian, seperti otomotif, pariwisata, tataboga maupun maritim.

“Petakan betul agar SMK di Bengkulu ini punya keunggulan sesuai dengan judulnya masing – masing, judulnya SMK semua, tetapi nanti harus jelas, di SK – kan kompentensi setiap SMK ini apa,” jelas Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
Terkait tenaga pengajar SMK Plt. Gubernur Rohidin Mersyah meminta agar tenaga pengajar SMK harus benar – benar guru yang produktif. Rohidin mencontohkan pengajar otomotif harus lulusan teknik otomotif yang keguruan, benar – benar tenaga – tenaga terampil dari industri otomotif.
“Bagaimana mungkin lulusan itu kompetensinya terjamin, kalau tenaga pengajarnya tidak ada, itu yang penting,” tegas Rohidin Mersyah.
Tampak hadir dalam agenda ini Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Budiman Ismaun, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bengkulu Endang Kurnia Saputra, OPD terkait, Kepala SMK serta pelaku Industri, serta tamu undangan lainnya. (Adv)