BANJARNEGARA, BM – Empat Hari jelang penutupan TMMD Reguler 102 Banjarnegara, warga Desa Pasegeran mulai merasa kehilangan sosok pengayom dan pelantar kesejahteraan masyarakat. Keakraban dan kebersamaan yang selama ini terjalin, akan segera pergi.
Suasana kehilangan kini mulai terlihat di raut wajah masyarakat yang sudah terbiasa berbagi cerita, bercanda, bercengkrama dan bekerja bersama-sama di sasaran fisik TMMD. Salah satu warga yang merasakannya adalah Ny. Miswono (50) Rt. 2 Rw. 3 Dusun Karanggondang Desa Pasegeran, istri Supardi (70) petani yang mengatakan bahwa keberadaan TNI di desanya memberikan warna tersendiri bagi warga. “Selama ini kami sudah terbiasa bercanda di sela-sela pekerjaan TMMD, terlebih pada momen makan bersama, seperti keluarga. Mereka mau makan apa adanya dan mengerti kondisi kami,” ungkapnya.
Wanita paruh baya tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada Peltu Pojos, anggota Satgas TMMD dari Kodim 0704 Banjarnegara karena telah menularkan banyak hal yang bermanfaat bagi keluarganya dan warga lainnya. Setelah Upacara Penutupan TMMD 8 Agustus ini, mereka akan segera berpisah dengan para prajurit TNI Satgas TMMD, karena tugas mereka hanya sampai dengan tanggal itu dan dibatasi sampai 30 hari pelaksanaan pembangunan saja.
“Tapi bagaimana lagi, kami sadar dan ikhlas mereka meninggalkan kami, karena mereka sudah ditunggu keluarga dirumah. Pasti sudah rindu putra-putrinya dirumah, terima kasih ya Pak sampaikan kepada yang lain juga. Anggap kami disini sebagai keluarga, kalau lewat sini ya mampir.” ungkapnya terbata-bata.
Ibu tersebut juga meminta kepada Serda Rusino, anggota penerangan Kodim 0704 Banjarnegara yang mendokumentasikan segala bentuk kegiatan fisik TMMD maupun keseharian TNI bersama masyarakat, untuk mendokumentasikan kebersamaan mereka untuk dicetak, dibingkaikan dan akan dipasang di dinding ruang tamu, walaupun backgroundnya kandang bandot.(pendim0704bna)