Bengkulu, BM – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Bengkulu dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Kamis (25/10) menggelar Literasi Digital bertemakan Saring Sebelum Sharing di Grage Hotel Bengkulu. Kegiatan dibuka Kasubdit Bina Lapas BNPT Kolonel Cpl Sigit Haryadi SH pukul 09.00 WIB s.d 17.00 WIB.
Literasi dalam upaya pencegahan terorisme ini menghadirkan narasumber diantaranya, Ratna Komala (Anggota Dewan Pers), Zacky Antony (tokoh pers daerah), dan Azka Asfari Silmi dari Gevv.com.
Peserta berjumlah 105 orang terlihat sangat antusias mengikuti literasi. Mereka berasal dari kalangan blogger, youtuber, pegiat media sosial, mahasiswa dari UNIB, Unived, UMB, dan IAIN Bengkulu.
“Melalui literasi digital ini kita berharap generasi muda cerdas dan bijak menggunakan sosial media. Jangan mudah termakan konten negatif yang belum tentu kebenarannya,” ujar Ketua FKPT Bengkulu, Brigjen Pol (Purn) Drs. Ruslan Riza, MM.
Ketua Komisi Penelitian Pendataan dan Ratifikasi Perusahaan Pers Dewan PersĀ Ratna Komala mengatakan saat ini pengguna internet terus tumbuh di Indonesia. Oleh karena itu, perlu dibekali dengan literasi. Ratna juga menunjukkan contoh postingan di sosial media yang berujung penjara.
Sementara itu, Tokoh Pers Bengkulu, Zacky Antony, SH, MH mengingatkan anak-anak muda supaya cermat dalam menggunakan sosial media.
“Karena ada ancaman hukumannya bila memuat postingan negatif misalnya, penyebaran ujaran kebencian. Bisa dijerat pasal 28 UU ITE. Ancaman pidananya 6 tahun dan denda Rp 1 Miliar,” kata Zacky.
Pada sesi siang seusai Sholat Zuhur, peserta menerima materi tentang pembuatan video pendek dan konten negatif oleh Azka Asfari Silmi dari Jakarta. Video karya peserta ditampilkan dan dikoreksi kekurangan dan kelemahannya. (Rls/BM)