Kediri, BM – Desa Blimbing dan Jugo, memang berada jauh dari keberadaan pasar swalayan, mall, plaza atau sejenisnya. Tetapi bukan berarti perekonomian warga dikedua desa ini tidak tumbuh berkembang. Para petani masih tetap beraktivitas mendulang hasil bumi, dari padi, jagung hingga ketela pohon. Perekonomian tetap berjalan, dan roda pertukaran uang terus menerus terjadi tanpa henti. Bukan tidak mungkin, perekonomian warga bakal ada peningkatan usai perhelatan selama sebulan selesai sudah.
Puncak Gunung Wilis terlihat dari Desa Jugo, sedangkan pandangan dari Desa Blimbing terhalang bukit yang mengurung kawasan pedesaan itu. Jauh dari keramaian bukan berarti sunyi tanpa aktifitas.
Dikedua desa inilah, TMMD 103 Kediri bergulir tanpa henti selama sebulan dan 15 Oktober adalah awal dari segala aktivitas yang identik dengan pembangunan maupun penyuluhan, Kamis (11/10/2018).
Kamera ada dalam genggaman tangan dan mata terus memandang target yang harus dibidik. Pergerakan liar dan natural tidak boleh lepas dari bidikan, karena bisa saja menjadi sesuatu yang menarik.
Geografis lereng Gunung Wilis bukan penghalang, selagi ada niat, tekad dan itikad. Upaya publikasi masif dikedua desa, mau tidak mau harus dilakukan.
Benda sejenis kamera tidak sendirian, ada pendampingnya, dari laptop hingga ponsel. Tapi sangat disayangkan, ponsel tidak berguna ditempat ini, disebabkan tidak adanya sinyal seluler dan internet.
Kamera harus tepat menangkap moment dengan angel yang tepat, dan tidak mungkin bila suatu saat bisa eksis diberbagai konten dari akun yang berbeda-beda di medsos. Gambar dan video tidak bisa dipisahkan, tetapi lebih penting dari itu adalah transkrip. Tanpa transkrip, gambar dan video tiada guna, tanpa arti.
Sorot kamera mengejar sesuatu yang besar kemungkinan dapat berwujud publikasi dan gambar ataupun video, menjadi lampiran transkrip berupa berita. Publikasi sudah pasti ada transkrip, tetapi belum tentu transkrip itu pasti berupa berita, bisa saja hanya sekedar informasi.
Penrem 082 tidak hanya sekali ini saja menyiapkan peralatan tempurnya berupa kamera. Setiap saat, sudah dipastikan beberapa orang dalam satu tim menjelajah daerah-daerah yang tercatat dalam teritorial Korem 082, termasuk Kodim 0809.
Kapenrem 082, Mayor Caj Chandra Yuniarti memastikan, publikasi akan berjalan selama sebulan penuh dan tidak ada satupun moment yang lepas dari bidikan kamera. Publikasi tidak bakal keluar rel dan tidak akan lepas dari apa yang ada di Desa Blimbing maupun Jugo. Semua terencana, meskipun ada batas yang tidak bisa dihindari. (dodik)