Kediri, BM – Program RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) secara resmi mulai start sejak 16 Oktober yang lalu, pasca pembukaan TMMD 103 yang berlangsung di lapangan Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Sabtu (6/10/2018).
Dalam keterangan resminya, Kapenrem 082, Mayor Caj Chandra Yuniarti menjelaskan hal-hal terkait program renovasi RTLH yang berdampingan dengan program jambanisasi. Menurut catatannya, dari 100 unit rumah yang dialokasikan dalam agenda fisik TMMD ini, 50 rumah berada di Desa Jugo dan 50 lainnya di Desa Blimbing. Sedangkan program jambanisasi, semua dialokasikan ke 100 unit rumah yang mendapat prioritas dalam program RTLH.
Tahap pelaksanaannya, hal ini diketahui dilaksanakan secara bertahap dan setiap objek RTLH, juga merupakan objek jambanisasi, dalam artian per 1 unit rumah mendapat alokasi 2 program sekaligus.
“Target kita bahwasannya dalam kurun waktu sebulan penuh, 100 unit rumah dan 100 unit jamban harus sudah 100% terpasang sehari sebelum penutupan TMMD mendatang,” ungkapnya.
Dalam hitung-hitungan hari, lanjutnya, hari ke-1 sampai hari ke-7 ditargetkan 25 rumah dan 25 jamban dalam proses pengerjaan dan pada hari ke-7 harus sudah dinyatakan selesai 100%. Demikian juga selanjutnya, hari ke-8 sampai hari ke-14 ditargetkan 25 rumah dan 25 jamban, serta selesai 100% pada hari ke-14. Berikutnya, hari ke-15 sampai hari ke-22 ditargetkan 25 rumah dan 25 jamban, serta selesai 100% pada hari ke-22. “Sedangkan gelombang terakhir, hari ke-23 sampai hari ke-29 ditargetkan 25 rumah dan 25 jamban, serta selesai 100% pada hari ke-29,” sampainya.
Berdasarkan hitung-hitungan target tersebut, maka pada hari ke-30 atau bertepatan dengan penutupan TMMD, seluruh program RTLH maupun jambanisasi sudah bisa ditinjau atau dikunjungi pencapaiannya, karena pada hari ke-29, kedua program tersebut sudah dinyatakan selesai. (dodik)