Bengkulu, BM – Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Mahasiswa Kristen (UKM KMK) Universitas Bengkulu (UNIB) menggelar kegiatan Latihan Kepemimpinan Manajemen Organisasi (LKMO) di Balai Koperasi, Sawah Lebar, Kota Bengkulu.
Kegiatan ini bertujuan untuk melatih anggota UKM KMK UNIB bagaimana menjadi seorang pemimpin dan manajemen waktu saat kuliah dan organisasi serta meningkatkan nilai-nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat selama menjadi mahasiswa.
Ketua Penyelenggara Yedija Manullang mengatakan kegiatan ini bukan hanya sebagai program kerja atau formalitas belaka, namun kegiatan ini mengangkat tema ‘Pemimpin Sejati adalah Pelayan’.
“Paradigma sekarang adalah orang yang harus dilayani dan enggan melayani. Namun pemimpin sejati harusnya menjadi pelayan yang siap dan sedia memberikan apa yang ada pada dirinya untuk khalayak ramai, atau kasarnya dalam bahasa Belanda adalah Leiden Is Lijden yang artinya memimpin harus menderita,” sampainya, Sabtu (20/10/2018).
Namun saat ini, Yedija mengatakan organisasi manapun bahkan dalam negara ini sendiri saja masih sangat minim akan figur seperti itu. “Melalui LKMO ini kita sama-sama berharap supaya tergenapilah figur-figur yang kita harapkan. Dan tentu kita pun harus lebih banyak belajar dari setiap mereka yang sudah lebih banyak pengetahuan dari diri kita. Maka UKM KMK UNIB melalui LKMO membuka ruang untuk lebih banyak belajar,” ajaknya.
Ketua Umum UKM KMK UNIB Ebenezer Simanungkalit mengatakan bahwa LKMO berbeda dari pelatihan-pelatihan yang ada, hal ini dikarena materi-materinya sangat dibutuhkan oleh para mahasiswa. Seperti materi yang pertama tentang Karakter Kepemimpinan Kristen yang disampaikan oleh Pdt. Made, yang kedua oleh Pak Dickson Aritonang dengan materi Manajemen Organisasi, Alexander Silaban dengan Materi Retorika dan Tehnik Etika Persidangan, Dwita Simanjutak dengan materi Mekanisme Surat Menyurat, lalu yang terakhir dengan Materi Analisis Sosial oleh Bung Reinal Sibarani.
“Materi analisis sosial (Ansos), prakteknya kita langsung menganalisis masyarakat di pesisir pantai dan melakukan bakti sosial berupa berbagi baju layak pakai kepada anak-anak pantai yang kurang mampu. Dan masyarakat pun menyambut baik kegiatan ini, ” ujarnya.
Bakti sosial, Ebenezer mengatakan, dilaksanakan sepanjang jalan Benteng Marlborough, dan Kelurahan Kebun Keling. Analisis sosial diikuti 20 orang peserta dibagi dalam 4 kelompok yang terdiri 5 orang dari setiap kelompok. Nantinya, setiap kelompok dipisahkan untuk menganalisa permasalahan dari beberapa rumah warga.
“Kita minta kepada para peserta untuk mencari tentang masalah-masalah yang ada dengan mengunakan analisis SWOT (Strengths = Kekuatan, Weaknesses = kelemahan, Opportunities=Peluang, Threasts=Ancaman),” jelasnya. Usai materi Ansos peserta kembali ke Balai Koperasi untuk melanjutkan kegiatan.(**)