Bengkulu, BM – Momentum Hari Ulang Tahun Institute Karate-do Indonesia (INKAI) ke 48, atlet INKAI Bengkulu kembali sapu bersih piala Best of the Best kategori purta, di Kejuaraan Karate Terbuka, Dewa Karate Fighter Competition 2019.
Atlet Inkai Bengkulu atas nama Muhammad Ghifari, berhasil keluar sebagai juara Best of the Best di kategori Kadet putra, dan atas nama Rezky Yudha Saputra di kategori Junior Putra.
“Sebelumnya, di dua event kejuaraan karate di Bengkulu, Inkai juga berhasil borong piala Best of the Best. Ini hasil kerja keras para pelatih dan tim yang luar biasa,” ujar Ketua Umum Inkai Bengkulu, Junaidi Ibnurrahman pada media, Senin, (15/4/2019).
Perebutan piala Best of the Best yang mempertandingkan para juara di berbagai kategori kelas ini, sekaligus menjadi akhir dari Dewa Karate Fighter Competition 2019 yang digelar sejak 12 April lalu, di SMA Negeri 3 Kota Bengkulu.
Dari data kejuaraan Karate di Bengkulu, atlet Inkai Bengkulu selalu tampil maksimal dan berhasil bawa pulang piala Best of the Best, sebuah piala paling bergengsi dalam kejuaraan Karate.
“Sejak 2017 lalu, sebagian besar, kami berhasil berhasil bawa pulang piala Best of the Best. Motivasi yang selalu kami tanamkan sama anak didik kami adalah semangat menjadi yang terbaik. Mengutip pesan seorang pendiri Karate aliran Shotokan Gichin Funakoshi; Janganlah berpikir harus menang, tapi berpikirlah bahwa kamu tidak boleh kalah. Itu yang selalu kami tanamkan pada atlet kami,” tambah Junaidi.
Dalam perebutan piala Best of the Best, atlet Inkai Bengkulu bersaing bersaing ketat dengan atlet dari Lemkari.
Untuk kategori pertandingan kelas perorangan, Inkai Bengkulu berhasil mengumpulkan empat medali emas, atas nama Aulia – Kata Prapemula (PI), Arman – Kata Prapemupa (PA), M.Ghifari – Kumite Cadet -55 kg (PA), danb Rezky Yudha Saputra – Kumite Junior -55 kg (PA).
Sementara dua atlet lainnya, hanya berhasil raih medali perak, atas nama Aulia – Kumite Prapemula – 35 kg (PI), dan Egi – Kumite Pemula – 50 kg (PA).
“Sebenarnya target perolehan medali emas di kejuaraan ini delapan sampai sembilan, hanya saja beberpaa atlet terbaik kami sedang mengikuti ujian akhir di sekolah masing-masing, dan tidak kami turunkan. Karena prinsip kami, sekolah tidak boleh terbengkalai, atlet Karate yang handal juga harus bisa berprestasi di sekolah. Itu komitmen kami,” pungkas Junaidi.
Dalam Kejuaraan Karate Dewa Karate Fighter Competition 2019, sebanyak delapan perguruan Karate di Bengkulu beradu skil dan kemampuan. Perguruan yang berkompetisi dalam kejuaraan ini, antata lain; Lemkari, Gojukai, Bandung Karate Club, Inkai, Gokasi, Inkanas, Wadokai, dan Shokaido. Selain perwakilan perguruan, perwakilan sekolah dan Polres Kota Bengkulu juga ikut berkompetisi dalam kejuaraan ini. (Rls)