Bengkulu, BM – Rapat Koordinasi Gubernur se-Sumatera tahun 2019 digelar di Bengkulu. Para delegasi telah hadir di Bumi Rafflesia untuk membahas sejumlah issu strategis pembangunan. Rakorgub kali ini mengangkat tema ‘Peningkatan Peran Pulau Sumatera Dalam Percepatan Pembangunan Ekonomi Nasional’.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat ramah tamah penyambutan delegasi mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia didominasi Jawa dan Sumatera. Untuk Sumatera, penguatan konektivitas dan komoditas diperlukan agar mampu menopang pergerakan dan pemerataan ekonomi di pulau dengan luas sekitar 473 ribu kilometer persegi itu.
“Kondisi Bengkulu memang kecil jika dibandingkan dengan provinsi lainnya, tetapi letak geografis Bengkulu yang berbatasan langsung dengan 4 provinsi, saya kira bisa menjadi beranda ekonomi wilayah barat Sumatera sekaligus pengendali inflasi,” papar Rohidin, Selasa (8 Juli) malam.
Bengkulu, lanjut Rohidin, tengah berupaya fokus membuka konektivitas. Baik melalui percepatan proyek strategis nasional maupun daerah. Termasuk mendorong Pelabuhan Pulau Baai yang diproyeksikan menjadi ‘integrated port’ dengan kawasan ekonomi khusus.
“Tol Palembang Bengkulu melalui Lubuk Linggau, dalam tahapan pembebasan lahan. Bandara Fatmawati yang pengoperasiannya akan dilakukan Angkasa Pura II, tentu saja kami mohon dukungan para gubernur se-Sumatera,” tutur Gubernur Bengkulu.
Penguatan komoditas Sumatera, imbuh Rohidin, menjadi penting. Pasalnya, kondisi perekonomian Pulau Sumatera memiliki potensi dan posisi strategis dalam lingkup nasional, bahkan global. Sektor pertanian dan perkebunan, Sumatera merupakan sentra penghasil CPO (Kelapa Sawit), karet serta kopi. Belum lagi pada sektor pertambangan, menurut Rohidin Sumatera merupakan lumbung energi.
“Tentu saja, pemerataan penyediaan infrastruktur menjadi tuntutan kebutuhan Pulau Sumatera, agar mampu mendukung aktivitas pergerakan ekonomi dan terus memicu perkembangan ekonomi,” ucap Rohidin Mersyah.Robidin berharap, Rakor Gubernur se-Sumatera tahun 2019 akan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi produktif.
“Kita juga berharap, untuk pemerintahan yang baru nanti gubernur se Sumatera bisa diagendakan rapat terbatas dengan Presiden dan Wakil Presiden, agar rumusan sinkronisasi pembangunan untuk wilayah Pulau Sumatera bisa didukung oleh kabinet baru dengan kebijakan yang berkelanjutan,” demikian ungkap Rohidin. (MS)