TMMD Reguler ke 105, Kodim 0407 Bengkulu Lakukan Penyuluhan Bela Negara

Bengkulu, BM – Dalam rangka TMMD reguler ke 105, Komando Distrik Militer (Kodim) 0407 gelar Penyuluhan di Kantor Kelurahan Suberjaya jalan jalur dua Simpang Kandis Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu dengan tema Bela Negara dan Bahaya Radikalisme , Selasa (16/7/2019).

Penyuluhan Bela Negara dan Bahaya Radikalisme di Kantor Kelurahan Suberjaya jalan jalur dua Simpang Kandis Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu di gelar oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 0407 Bengkulu dalam rangka TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) reguler ke 105, Selasa (16/7/2019).

Pasi Terotorial Kodim 0407/Bengkulu Kapten Infantri Amsidi, mengatakan bela negara adala sala satu bentuk kewajiban bagi seluruh warga negara. Karena suatu bangsa sangat rentan untuk itu, sugesti dari bela negara adalah mendidik warga negara melalui pendidikan bela negara secara umum menurut pasal 30 undang-undang dasar 45 yang berbunyi setiap warga negara memiliki kewajiban untuk membela negara.

“Pengertian bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada negara kesatuan Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya,” terang Asmidi.

Diungkapkan Asmidi, tujuan bela negara yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia yang maju dan sejahtera secara umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan otonomi yang tertuang dalam Pembukaan undang-undang Dasar 1945 Alinea ke-4. Unsur dasar Bela negara, cinta tana air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakni pancasila sebagai idiologi, rela berkorban demi negara, memiliki kemampuan awal bela negara.

Asmidi, menjelaskan radikalisme berasal dari kata radix yang berarti atau inti suatu permasalahan. Jadi kalau sudah menyebut akar atau inti yang di contokan pohon. Kalau tidak ada akarnya tidak akan terjadi tumbuh pohon tersebut.

“Radikalisme atau suatu organisasi yang sewaktu-waktu bisa atau yang sewaktu-waktu kita menginginkan suatu perubahan yang sangat mendasar kemudian perubahan tersebut diinginkan secara tiba-tiba atau secara langsung,” ungkap Asmidi.

Lebih dalam dijelaskan Asmidi, faktor penyebab paham radikal yaitu faktor Internal adanya paham yang salah dalam menafsirkan Alqur’an. Faktor eksternal aspek ekonomi,politik,kekuasaan dan pemerintahanyang menyeleweng Fundamental. Radikalisme tidak pernah berhenti dalam upaya penolakan sebelum terjadi perubahan drastis terhadap kondisi yang dikehendaki. Indentik dengan menggunakan kekerasan,menggangap dirinya selalu benar.

“Gerakannya secara organisasi, deplomasi politik dan menggunkan senjata, dan tidak mengakui pendapat orang lain dan komunikasi terutup dan terbatas,” jelas Asmidi.

Kegiatan ini dihadiri Lurah Sumber Jaya Suzana Erdawati, Pasi Terotorial Kodim 0407/Bengkulu Kapten Infantri Amsidi, Pasi Ops Kodim 0407/Bengulu Kapten Infantri Kurni Amri, kelompok LPPM Unihaz Kota Bengkulu, Sekertaris LPM sumberjaya Ibu Nurhayati, Kukerta Unihaz Krisma, Anggota Koramil 0407-07/Selebar, tamu undangan lebih kurang 50 orang. (rl)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *