BM – Progres percepatan pembangunan terkait Usulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), di Pelabuhan Pelindo II Pulau Baai terus dipantau Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, begitupun pembangunan kereta api yang telah ditetapkan trasenya beberapa waktu lalu namun belum ada pergerakan.
Untuk itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sambangi kantor Pelindo II tanjung priok Jakarta, dan bertemu langsung Direktur Utama PT. Pelindo II Elvyn G Masassya untuk membicarakan kendala yang dihadapi, (5/8).
Rohidin mengatakan dirinya optimis perkembangan rencana pengusulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dapat segera terealisasi, dan prosesnya pun masih terus berjalan. PT. Pelindo melalui Direktur Utama juga sangat antusias dan terus memprogramkan ini agar cepat terwujud.
“Pelindo sangat antusias KEK di Bengkulu segera terealisasi, ini akan mendukung kemajuan perekonomian Bengkulu lebih meningkat. KEK salah satu program yang dapat membuka Bengkulu dikenal Dunia,” tegas Rohidin.
Lanjutnya, pertemuan ini juga membahas perkembangan rencana pembangunan rel kereta api dari Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu hingga Kota Padang, Padang Ulak Tanding (PUT) Kabupaten Rejang Lebong. Dimana penetapan trase telah ditetapkan dalam MoU pada 2017 lalu, antara PT. Trans Rentang Nusantara, Inka dan Pelindo.
“Progres pembangunan rel kereta api terus kita pantau, sampai ketemu calon investor ataupun sumber pendanaan yang pasti. Sehingga, jangan sampai nanti proaes ini terhenti karena tahapan trasenya telah kita tetapkan,” terang Rohidin.
Terakhir, kami pun mengharapkan Pelindo II memberikan dukungan pelaksanaan Porwil X Sumatera 2019 di Provinsi Bengkulu.
Sementara itu, Direktur PT Pelindo II Elvyn G Masassya menyambut baik kedatangan Gubernur ke Pelindo II. Pengusulan KEK Industri di Bengkulu menurutnya program terus dikaji, hadirnya KEK Industri sebagai langkah menyokong kemajuan perekonomian di Bengkulu.
“KEK diharapkan mampu menjadi pendorong kemajuan ekonomi Bengkulu. Kedepan jika terwujud, aktivitas pelabuhan tentu meningkat dan lebih menjadi lebih sibuk dari biasa. Dan perlu dipikirkan apa saja yang akan mengisi pelabuhan ketika KEK berhasil nanti,” jelasnya. (rl)