Benteng – Sejak dilanda kekeringan selama lima bulan terakhir, ratusan hektar sawah milik warga Desa Pekik Nyaring, Kecamatan Pondok Kelapa Bengkulu Tengah harus beralih fungsi.
Dikonfirmasi di kediamannya, Sesepuh kelompok tani Desa Pekik Nyaring, Sularna memaparkan, akibat hal tersebut ratusan lahan sawah mengalami gagal panen.

“Kekeringan ini terjadi sebelum bulan puasa kemarin,” ujar Sularna, Senin (05/8/2019).
Ia menjelaskan, untuk tetap bertahan hidup para petani sawah terpaksa mengalih fungsikan lahan sawah dengan tanaman palawija.
“Mau tidak mau kita harus pindah ke tanaman palawija. Dipaksa ke tanaman padi juga, berapa kali mencoba hasilnya tetap nihil (gagal),” keluhnya.
Dia mengungkapkan, untuk mengatasi kekeringan tersebut, pihak Pemerintah Daerah (Pemda) sebelumnya sudah memberikan bantuan berupa sumur bor dibeberapa titik. Akan tetapi hal tersebut tidak gagal lantaran air yang dihasilkan tidak bisa digunakan.
“Pemerintah sudah membantu sumur bor. Namun apa karena posisinya kurang dalam atau gimana air yang dihasilkan sangat asin dan tidak dapat digunakan untuk mengairi tanaman padi. Melihat situasi seperti itu akhirnya kami mencoba mengalihkan sebagian lahan kami ke tanaman palawija, seperti terong, cabai, pare, mentimun, semangka, tomat dan sebagainya,” beber Sularna.
“Itupun untuk tanaman ini kami masih juga kerepotan, lantaran harus disiram tiap hari mengunakan semprot air. Ada yang menggunakan mesin semprot ada juga yang menggunakan mesin air,” demikian Sularna. (MS)