YOGYA, BMonline – Erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta, kembali terjadi pada pukul 05.20 WIB, Kamis (13/2/2020), dengan mengeluarkan asap hitam setinggi 2.000 meter mengarah ke arah barat.
Dari pengamatan pos pantau Gunung Merapi, Heru mengatakan, letusan Gunung Merapi pagi ini terekam dalam seismogram dengan durasi 150 Detik dan amplitudo mencapai 75 sentimeter.
“Kejadiannya pagi tadi sekitar pukul 05.20 WIB, letusan yang sebelumnya di sertai suara gemuruh dari gunung. Namun, bersamaan dengan seismogram dan amplitudo yang meningkat, kemudian terdengar sedikit dentuman dari Gunung Merapi,” jelas Heru.
Sementara itu seorang warga Kaliurang, Seleman, Yogyakarta, Sukiman mengungkapkan, saat terdengar suara gemuruh dan gempa, ditambah dengan suara dentuman dari Gunung Merapi, dirinya bersama dengan warga sekitar semuanya langsung lari keluar untuk menyelamatkan diri.
“Suaranya sangat keras sekali sebelum meletus pagi tadi, saya sendiri juga kaget dan saya lari keluar bersama dengan keluarga saya, bahkan ada warga yang berteriak ‘merapi meletus ayo turun…!!!’ sambil berlari,” kata Sukiman.
Dari keterangan BPPTKG melalui twitternya, letusan merapi ini masih normal dan status pada Gunung Merapi ini masih ‘Waspada’ sejak di berlakukan 12 Febuari 2020 kemarin, dengan kejadian ini masyarkat diminta tenang dan untuk menghindar dari radius 3.000 meter.
Dari pantaun beritamerdekaonline.com di lapangan, hingga berita ini diturunkan, tampak terlihat warga mulai panik, dan kondisi Gunung Merapi yang mengeluarkan asap hitam tebal yang keluar dari perut Gunung Merapi setinggi 2.000 meter. (Ahmad).
Penulis : Ahmad Kurniawan Adi
