PURWOREJO, BMonline – Kasus dugaan penggelapan, pemalsuan dan penipuan yang diduga kuat dilakukan oleh Menejemen Koperasi RA yang berkantor di Bandung, Jabar, semakin menguat.
Setelah beberapa waktu lalu lima orang perempuan yang merupakan janda Purnawiran TNI-Polri memberi kuasa kasus hukum kepada Advokat Tjahyono dan Rekan, Selasa (03/02/2020) kemarin, tiga orang kembali datang di kantor Advokat Tjahyono.
Sebelumnya, Purnawirawan Polisi Kombes Bambang, asal Kecamatan Purworejo, juga melaporkan hal yang sama. Namanya juga diduga dipalsukan untuk pencairan di bank lain oleh Koperasi RA.
Sementara itu, ketiga orang yang memberikan kuasa kepada Tjahyono, pada Selasa (03/02/2020) kemarin, yaitu; Saryono (74) asal Desa Ketangi, Kecamatan Purwodadi. Saryono pensiunan TNI AD.
Lalu ada Sri Lestari (Janda Purnawirawan TNI) asal Desa Bubutan Kecamatan Purwodadi dan Purwatiningsih (74) asal Bandung Rejo, Kecamatan Kutoarjo. Sri Lestari tercatat sebagai ASN di Dinas Kesehatan Pemkab Purworejo.
Kebanyakan dari korban mengetahui kalau data dan agunan berupa SK Pensiunan PNS dari Data OJK (Otoritas Jasa ). Berbeda dengan yang dialami Sri Lestari, dia baru mengetahui kalau data dan Jaminan SK Pensiunan Suaminya, diduga digandakan oleh Koperasi RA justru dari Petugas Kantor Pos.
Tjahyono, selaku Advokat para korban, menjelaskan bahwa pihaknya sudah memiliki data yang valid mengenai dugaan adanya penggandaan identitas dan agunan para korban.
“Tak hanya itu data-data bank apa saja yang diduga sebagai tempat pencairan karena penggandaan data dan agunan yang dilakukan Koperasi RA, saya sudah mengantongi datanya semua,” ujar Tjahyono, Rabu (4/3/2020).
Dari data yang saya miliki, lanjutnya, kalau seumpama penggandaannya saja satu nama Rp 50 juta, diduga kuat terjadi penggelapan dan penipuan senilai sekitar Rp 250 milyar yang dilakukan oleh Koperasi RA. (Hery Priyantono).
Penulis : Hery Priyantono
