banner 1028x90

Bukan di Ngadirgo, Ternyata Pemakaman Khusus Jenazah Pasien Corona ada di TPU Jatisari Mijen

Foto : Tempat Pemakaman Umum Jatisari, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Mijen kota Semarang. (Mualim).

SEMARANG, BMonline – Masih banyak di kalangan masyarakat yang belum mengetahui kalau pemakaman jenazah pasien Covid-19 ternyata berada di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jatisari, Kecamatan Mijen kota Semarang.

Sebelumnya, masyarakat mengira kalau pemakaman tersebut berada di Kelurahan Ngadirgo, Kecamatan Mijen. Karena beberapa bulan yang lalu, Pemerintah kota Semarang pernah menginformasikan bahwa pemakaman khusus jenazah pasien Corona berada di wilayah Ngadirgo.

Rohmani salah satunya, warga Kelurahan Wonolopo Mijen tersebut saat ditemui beritamerdekaonline.com, Kamis (4/6/2020) dan ditanya mengenai keberadaan makam khusus Corona, dia mengatakan bahwa makam tersebut berada di wilayah Ngadirgo.

Untuk memastikan keberadaan makam tersebut, kami mencoba menanyakan langsung kepada masyarakat di sekitaran Kelurahan Ngadirgo.

Salah satu warga yang kami temui adalah Erima, warga Panji RT 03 RW 01 Kelurahan Ngadirgo Kecamatan Mijen. Dirinya menceritakan kepada kami, bahwa menurut informasi yang beredar, memang rencananya dulu pemakaman Corona akan dipusatkan di dekat Pemakaman Umum Ngadirgo yang jaraknya tidak jauh dari rumahnya. Namun menurut Erima, warga Panji menolak dengan alasan jarak pemakaman dengan rumah warga sangat dekat dan jalan masuknya juga sempit.

“Dulu saya juga dengar kalau akan ada makam khusus Corona disini. Namun banyak warga menolak karena jalan masuknya sempit dan jaraknya terlalu dekat dengan rumah warga,” ungkapnya.

Warga lainnya, Heru Trianto, mengatakan bahwa sebenarnya warga awalnya tidak akan menolak jikalau Pemerintah sebelumnya sudah memberikan sosialisasi kepada warga. Namun karena tidak adanya sosialisasi, akhirnya warga secara kompak menolak pemakaman tersebut.

“Kalau disini tuh kalau digunakan untuk warga sendiri ya ndak masalah, kita itu dulu keberatannya karena tidak ada sosialisasi, resiko dampak yang akan muncul atau bagaimana itu kita belum tahu. Nah kalau ada sosialisasi ya warga tidak resah,” katanya.

Menurut Heru, sesuai protokoler dari kementerian agama, harusnya jarak pemakaman dengan rumah warga setidaknya berjarak minimal 500 meter.

“Jaraknya itukan hanya 6 meter dari pemakaman. Sedangkan sesuai protokoler dari Kementerian agama itu kan juga tidak memenuhi syarat. Harusnya 500 meter dari sumber air, 500 meter dari pemukiman dan terakhir tidak boleh bercampur dengan pemakaman umum,” Tandasnya.

Disinggung mengenai warga yang dulu sempat melakukan penolakan, Heru mengatakan bahwa warga Panji tidak akan melakukan penolakan kalau sebelumnya sudah diberikan sosialisasi terlebih dahulu.

“Warga Panji pernah melakukan penolakan karena memang warga belum pernah mendapatkan sosialisasi sebelumnya oleh pemerintah,” tutupnya.

Sementara itu, menurut informasi dari beberapa warga, pemakaman khusus Jenazah Covid-19 berada di wilayah Jatisari Mijen. Berdasarkan, informasi tersebut, kami pun mencoba menelusuri keberadaan makam itu kesana.

Setelah mendatangi tempat seperti yang diinformasikan oleh warga Ngadirgo, ternyata benar kalau makam tersebut berada di TPU Jatisari Kecamatan Mijen.

Di tempat tersebut, kami bertemu dengan petugas kebersihan yang sekaligus penjaga makam bernama Maryadi (35). Saat kami tanyakan letak makam khusus Jenazah Covid-19, Maryadi membenarkan kalau makam tersebut berada di TPU Jatisari yang dia jaga.

“Benar mas disini makamnya,” ucap Maryadi.

Menurutnya, sejak mendapat penolakan dari warga Ngadirgo, jenazah pasien Covid-19 kini telah dimakamkan di TPU Jatisari sejak bulan April lalu.

Menurut Maryadi, dari April hingga Awal Juni ini, Jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan di TPU Jatisari sudah ada 60 orang.

“Sudah 60 orang mulai dari 2 April. saya disini membantu menurunkan peti sama pengurukan,” paparnya.

Dari pantauan beritamerdekaonline.com, letak TPU Jatisari memang jauh dari pemukiman warga. Di tempat tersebut juga sangat cocok untuk digunakan sebagai pemakaman jenazah pasien Covid-19 karena areanya sangat luas.

Menurut Maryadi, semenjak dimakamkan di sini, warga sekitar juga tidak ada yang melakukan penolakan.   (Mualim).

Penulis : Mualim

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by ExactMetrics