Jakarta, beritamerdekaonline.com – Pentingnya membenahi lembaga pemasyarakatan (Lapas) saat ini adalah sebuah keniscayaan dalam menerapkan tata kelola lapas dengan tegas dan garis lurus.
Menurut Direktur Haris Azhar tata kelola lapas bisa dilaksanakan dengan baik jika pemimpinnya mempunyai sikap yang tegas dan berpikir lurus. Sehingga penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan dapat dihentikan.
“Penjara efektif hanya untuk orang-orang yang berbahaya bagi masyarakat dan mengulangi tindak pidana, gak bisa dilepas ke masyarakat. Harus ada kriterianya narapidana yang diberikan pidana penjara,” tambah Haris Azhar.
Masih kata Haris, bukan berarti petugas selalu berorientasi memenjarakan orang terus menerus.
“Dibutuhkan sosok tegas yang dapat mengelola institusi tersebut agar tidak korup, efektif dapat menindak oknum yang mengambil keuntungan dari pihak luar maupun dari sistem yang ada,” lanjut Haris Azhar.
Terkait, adanya sejumlah massa yang melakukan aksi demonstrasi menyoroti kinerja Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwilkumham) DKI Jakarta, Liberty Sitinjak, dalam penanganan peredaran narkoba di Rutan dan Lapas dirinya melihat ada pihak-pihak yang merasa terganggu dengan kepemimpinannya saat ini.
“Pak Sitinjak itu, sepengetahuan saya punya komitmen dan kemampuan soal lapas. Saya melihat sendiri orang ini berusaha untuk lurus, gak belok-belok. Jadi kalau massa melakukan demo sah-sah saja karena itu kebebasan berpendapat. Tapi kalau memang punya buktinya konkrit silakan laporakan ke Ombudsman, Komnas HAM, Bareskrim,” tambah Haris Azhar.
Dikatakannya dalam melakukan pembenahan sistem lapas perlu dilakukan dengan efektif tetapi tetap mengikuti peraturan yang ada.
“Dirjen pemasyarakatan banyak anak muda yang bagus dan canggih, tapi tidak diberikan kesempatan, atau diperintahkan untuk melakukan hal di luar ilmunya. Saya lihat Sitinjak paling ideal karena jejaknya bersih, tidak pernah macam-macam. Malah dia dikenal sebelumnya memasang CCTV khususnya untuk sel bandit besar seperti John Key, Freddy Budiman,” ungkap Haris Azhar.
“Jadi cukup wajar jika pak Sitinjak ditaruh di DKI. Karena kapasitas dia sesuai dengan tantangan DKI. Semua tahanan sama rasa sama fasilitas di semua lapas yang dia pimpin. Bila sekarang ada tantangan seperti temuan narkotika dalam lapas itu yang harus dihadapi dan dibuktikan untuk segera dibenahi,” tandas Haris Azhar. (ams)