banner 1028x90
Opini  

Habib Syakur Ajak Warga Sumbar Dukung Densus Anti Teror

 

Beritamerdekaonline.com, Jakarta
“Kami, mengajak seluruh masyarakat Indonesia dan warga Sumatera Barat khususnya mendukung Detasemen Khusus (Densus 88) dalam menindak segala bentuk aksi teroris dan radikal selayaknya NII.

Hal itu disampaikan Habib Syakur, panggilan akrab, yang setia dalam memberikan pernyataan terkait aliran radikal dan daulah Islamiyah.

Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid mengajak seluruh masyarakat warga Sumatera Barat agar mendukung Densus 88 Antiteror Polri yang belakangan ini menangkap para tersangka pendanaan terorisme yang disebut jaringan negara Islam Islamiyah (NII).

“Ayo, kita berprasangka baik terhadap Densus 88, karena Densus 88 itu dibentuk oleh negara secara otomatis mengayomi rakyatnya,” jelas Habib Syakur, lewat telpon WhatsApp, di Jakarta, kamis tadi (21/4/22).

Dia juga menduga kelompok NII di Sumatera Barat yang ditindak Densus 88 adalah hasil penyelidikan yang sempurna dan terpercaya.

“Jika terbukti terlibat dalam dugaan terorisme maka kita layak dukung untuk menangkapnya. Mereka harus diproses secara hukum dengan tindakan tegas karena menyusahkan sebuah bangsa,” kata Habib Syakur.

Berdasarkan catatan Kepolisian Republik Indonesia, ada sedikitnya 1.125 anggota kelompok teroris jaringan Negara Islam Indonesia (NII) tersebar di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).

Dia juga menilai, jika NII ingin menggantikan Pancasila dengan Daulay Islamiah. “Negara tidak Islamphobia, negara melindungi umat Islam,” tegas Habib.

Ia juga tidak menampik, jika sebagian kelompok mengatasnamakan Islam terus merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebelumnya diketahui, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menegaskan, Sumatera Barat (Sumbar) adalah wilayah basis kelompok terorisme lokal Negara Islam Indonesia (NII).

Tidak ada justifikasi, kata Habib, bahwa ajaran Islam itu adalah ajaran radikal. Tetapi, karena ada pengaruh buruk dari kelompok khilafah yang menjelma menjadi intoleran dan radikalisme. “Jelas, ini yang memperburuk citra sebagai penganut Islam,” katanya.

Ditambahkannya, setelah reformasi hingga saat ini gerakan “bawah tanah” NII masih terus berkembang.

Karena itulah, sambung Habib Syakur, selayaknya kita berprasangka baik terhadap Densus 88. “Densus 88 tidak akan memerangi umat Islam tetapi memerangi oknum-oknum penganut agama Islam yang bersikap radikal dengan bergabung dengan pengasong khilafah dengan berbasiskan syariat Islam,” pungkasnya. (@ms)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by ExactMetrics