Keraton Kasepuhan Beri Penjelasan tentang Pasar Dadakan (Muludan) Ditiadakan Tradisi Kraton Saat Muludan Tetap berjalan

Berita Daerah, Berita Hari Ini, Berita Hari Ini Nasional dan Internasional, Berita Hari Ini Terbaru, Berita Harian Merdeka Terbaru Hari Ini, Berita Internasional, Berita Kriminal, Berita Merdeka, Berita Merdeka Hari Ini, Berita Merdeka Online, Berita Merdeka Terbaru, Berita Merdeka terkini, Berita Nasional, Berita Online, Berita Terbaru, Berita Utama, Beritamerdekaonline.com, Merdeka, Merdeka Hari Ini, Merdeka online, Merdeka Terbaru, Merdeka Terkini, Merdekaonlin

Cirebon Kota, Jabar | beritamerdekaonline.com — Tahun ini pasar dadakan Muludan dipastikan ditiadakan. Hal ini diungkapkan oleh Badan Pengelola Keraton Kasepuhan (BPKK) Cirebon RR. Alexsandra Wurianingrat. Pasar Muludan biasanya diadakan setiap tahun menjelang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang tahun ini jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal bertepatan dengan Sabtu, 8 Oktober 2022 mendatang.

“Karena kami berupaya mempertahankan nilai estetika dan kebersihan Alun-alun Sangkalabuana,” kata RR Alexsandra Wurianingrat,Kamis (11/09/2022) pada awak media.

Ia melanjutkan, jika ruang publik di Alun-alun Sangkalabuana sudah ditata rapi dan didesain senyaman mungkin untuk masyarakat, sehingga menjadi ikon masyarakat dalam menghabiskan waktunya untuk bersantai dan rekreasi.
“Kami khawatir Alun-alun yang menjadi ikon dan kebanggaan masyarakat Cirebon ini menjadi rusak,” imbuhnya.

Mengenai ditiadakannya pasar Muludan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh pedagang dan pihak terkait termasuk Pemerintah Kota Cirebon.
“Pedagang sudah kami berita tahu, kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemkot Cirebon dan menyerahkan sepenuhnya kepada kami,” ujarnya.

Untuk tradisi Keraton saat Muludan, ia memastikan tetap berjalan seperti biasa dan seluruh rangkaian sudah disusun sesuai dengan tradisi yang ada. Yang membedakan adalah, hanya orang-orang tertentu saja yang diizinkan masuk.

“Tradisi muludan tetap berjalan, tapi hanya undangan saja yang bisa masuk,” pungkasnya

Editor : Kang yana/Red
Regional Jawa Barat

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *