Oleh Novpawan Andrianto
Sundul Langit
Beritamerdekaonline.com – Laju zaman yang kian modern, di era gempuran teknologi canggih saat ini memerlukan kesimbangan antara prilaku yang bermoral, beritika dan beradab. Baik itu bersosial, bermasyarakat, bekerja serta berpolitik.
Penumbuhan moral yang baik sesuai akidah ahlusunnah waljamaah, di mulai dari memperbaiki dari masing-masing berdasarkan tuntunan al-Qur’an dan hadist yang diajarkan oleh ulama-ulama penerus Nabi Muhammad SAW.
Kita menyadari mencintai tanah air dan bangsa ini adalah sebagian dari iman (Hubbul Wathon Minal Iman). Dari sini penulis memberi hormat dan apresiasi sebesar-besarnya pada panitia zikir akbar nasional jemaah Tarekat Naqsabandiyah yang hingga saat ini berjuang berupaya menjadi tuan rumah dan penyelenggaran zikir akbar yang insya Allah akan dihadiri sebanyak 15.000 jemaah peserta zikir di kota Manna, Provinsi Bengkulu dari seluruh Indonesia pada tanggal 05 November 2022 nanti.
Sebagai pengabdian tertinggi adalah menggunakan semua hal itu untuk mencintai bangsa dan tanah air kita dengan cara sepenuh hati dan sepenuh jiwa untuk memberi warna bagi Indonesia. Yang ilmuwan gunakan ilmu untuk Indonesia, yang ulama gunakan kedekatannya kepada Allah untuk mendoakan Indonesia. Apapun kamu, siapapun kamu jadilah yang ikut membangun Indonesia.
Ini menjadi salah satu agenda yang sangat positif (religius, nasionalis dan kebangsaan). Dan terbukti bahwa dari kota kecil ini kita semua berupaya berbenah diri baik itu memperbaiki diri dari hati, berdoa dan mengajak seluruh jemaah bahkan umum untuk bersama-sama mendoakan tanah air Indonesia kita semakin maju, menyongsong Indonesia emas.
Bengkulu salah satu provinsi kecil yang juga menyimpan ulama-ulama sufi tarekat yang selalu konsisten dan rutin dengan agenda-agenda majelis jemaah zikir yang dibimbing secara langsung oleh mursyidnya di bawah asuhan buya Syekh Muhammad Rasyidsyah Fandi serta dukungan seluruh jemaah Tarekat Naqsabandiyah se-Nusantara saat ini berjuang agar momentum zikir akbar nasional ini terlaksana dengan baik agar dapat memberikan kontribusi yang posisi positif untuk diri sendiri, daerah, dan kebangsaan.
Dari zikir kita untuk memperbaiki moral dari kita sendiri, dari zikir kita beramaliah untuk kelurga dan masyarakat. Dari zikir kita beramaliah untuk bangsa dan tanah air. Dan dari hati kita selalu ingat adanya Allah di dalam qalbu kita.