Beritamerdekaonline.com, Jakarta – Kesenian dan kebudayaan adalah sebuah jati diri bangsa yang terus dipertahankan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Yayasan Sosial dan Budaya Madani Indonesia (Yasbumi), Andre Milko Pelawi.
“Sebelum zaman kemerdekaan bangsa di Nusantara ada. Yang mengatur norma dan etika saat itu adalah budaya,” kata Andre panggilan akrabnya.
Lanjutnya, budaya merupakan sebuah karakter bangsa yang tidak bisa punah. “Jika punah maka bangsa tersebut akan kehilangan jati diri,” ungkapnya usai acara syukuran pengukuhan pengurus Yasbumi beberapa waktu lalu.
Untuk itu, kata Andre agar menjaga kesenian dan kebudayaan bangsa. “Agar budaya asing seperti individualisme, hedonisme sampai kapitalisme dapat terbendung, dan tidak dapat menghancurkan budaya kita,” tandasnya.
Andre juga menambahkan jika pengukuhan pengurus Yasbumi juga melibatkan seniman disabilitas.
“Termasuk memberi ruang seni tari Saman dari Aceh yang disabilitas (buta dan tuli) melalui getaran. Juga pianis Stevy Wonder Indonesia yaitu Dodi,” jelasnya.
Pihaknya berharap dengan adanya Yasbumi agar bangsa dan kaum millenial dapat mengekspresikan sebuah bangsa melalui seni dan budaya.
“Agar Yasbumi menjadi sebuah sarana dan prasarana seni dan budaya bagi hak kawan-kawan disabilitas juga,” ujar Andre.
Selain itu, kata Andre kehadiran anggota Komisioner Nasional Disabilitas (KND), Jona Aman Damanik turut berperan penting. “Dengan berkolaborasi dan berkontribusi maka kelompok disabilitas mendapatkan haknya yang lebih baik,” ujar Andre menirukan pesan Jona.
Tak ketinggalan, Direktur Utama (Dirut) Balai Pustaka Achmad Fachrodji menyampaikan pesan singkatnya dalam acara tersebut. “Berharap kerjasama yang baik antara Yasbumi dan Balai Pustaka dalam mengembangkan seni dan kebudayaan serta karya anak bangsa,” kata Andre menirukan pesan Dirut Balai Pustaka.
Andre juga menyampaikan program andalan kedepan yaitu seni budaya nusantara nasional dan seminar rencananya di Bali bersama kelompok disabilitas. Pemiliknya Doktor dan autis juga.
Syukuran di gedung Balai Pustaka, Matraman Jakarta Timur ini tampak juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) Yasbumi, Dedi Syahrul Alam dan Bendahara Yasbumi, Rudy Komarudin.(@ms)