Tumiati Merasa Dibohongi Oknum Karyawan LPK di Kendal

Tumiati, warga Kabupaten Kendal menunjukkan bukti rincian transfer yang dikirim ke oknum Agency (Foto: Dok lim BM)

KENDAL, Beritamerdekaonline.com – Seorang warga Kabupaten Kendal, Tumiati merasa dibohongi oleh oknum karyawan Lembaga Pelatihan Kerja yang beralamat di Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal berinisial WM warga Kecamatan Cepiring Kendal. Tumiati merasa dibohongi oleh WM lantaran apa yang dijanjikan oleh WM hampir dua tahun lamanya tidak terealisasi.

Awal mula permasalahan, pada pertengahan tahun 2022 WM menawarkan kepada Tumiati untuk membantu anaknya yang bernama AAM (21) bekerja di Amerika Serikat melalui kenalannya berinisial ASA atas nama perusahaan Agency di Jakarta.

Beberapa syarat pun sudah Tumiati lakukan termasuk memberikan sejumlah uang kepada ASA yang nilainya sekitar Rp150 juta yang diberikan secara transfer bertahap dengan dalih sebagai biaya proses.

Namun, alangkah kecewanya Tumiati hingga saat ini anaknya belum kunjung berangkat ke Amerika Serikat. Ia semakin kecewa ketika WM dikonfirmasi terkait hal itu justru melempar tanggung jawab tersebut kepada ASA.

“Semua syarat sudah saya penuhi, uang sudah saya berikan namun hampir satu tahun tidak ada kejelasan. Selama ini hanya janji-janji saja, saya hanya ingin kejelasan. Jika bisa berangkat kira-kira kapan pastinya. Kalau tidak bisa berangkat saya minta uang kembali,” ujar Tumiyati, Sabtu (18/3/2023).

Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait hal tersebut WM mengatakan bahwa memang dirinya yang menawarkan kepada Tumiati untuk memberangkatkan AAM bekerja di Amerika Serikat melalui ASA. WM juga mengetahui besaran uang yang sudah Tumiati transfer ke ASA, akan tetapi WM menolak bertanggung jawab atas persoalan tersebut dan meminta Tumiati bersabar karena proses pemberangkatan AAM ke Amerika Serikat masih dalam proses.

“Memang benar saya yang menawarkan, namun itu kan tanggung jawab Pak ASA. Sabar saja, masih proses. Kira-kira sudah 80-90%. Kemungkinan berangkat Juli 2023. Itu semua bukan tanggung jawab saya tetapi tanggung jawab Pak ASA,” katanya saat ditemui di kantornya belum lama ini.

WM mengaku bahwa proses tersebut bukan atas nama LPK tempatnya bekerja, namun melalui ASA. Ketika ditanya apa hubungan WM dengan ASA, ia mengatakan hanya sebatas relasi yang berdasarkan kepercayaan saja artinya tidak ada MoU resmi. Saat ditanya, apakah selama ini sudah pernah memberangkatkan orang ke luar negeri melalui Agency yang dimaksud, WM menegaskan sudah ada namun saat ditanya datanya ia enggan memberikan.

“Dari Kendal sudah pernah ada yang berangkat, untuk data kami tidak bisa memberikan,” imbuhnya.

Pada saat yang bersamaan, saat dikonfirmasi via telepon ASA mengatakan bahwa proses pemberangkatan AAM ke Amerika Serikat masih dalam proses. Bahkan ia sendiri belum bisa memastikan kapan waktunya AAM bisa ke Amerika Serikat dengan alasan proses di Kedutaan Besar. Saat ditanya ASA darimana dan sebagai apa, ia enggan menjelaskan. Katanya, ia hanya akan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh AAM dan orang tuanya.

“Semuanya masih kami proses, kemungkinan Juli 2023 bisa berangkat. Maaf untuk selanjutnya kami hanya akan berinteraksi dengan AAM dan orang tuanya saja,” katanya.

Terkait persoalan ini memang sempat akan diadakan perjanjian secara tertulis, namun Tumiati merasa bahwa pihak WM dan ASA tidak ada keseriusan sehingga dalam waktu dekat akan membawa persoalan ini ke ranah hukum dengan tuduhan dugaan penipuan. (lim)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *