banner 1028x90

Naik Haji, Dirut Bayu: Tidak Layak Terbang Jika Hamil Dan Penyakit Tertentu

Beritamerdekaonline.com, Jakarta – Melalui pelaksanaan embarkasi haji dan pelayanan kesehatan kepada Calon Jamaah Lansia, Rumah Sakit Haji Jakarta, Asrama Haji Pondok Gede dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta menggelar press conference bersama pada hari Rabu (17/5/2023) di RS Haji Pondok Gede Jakarta, Jakarta Timur.

Direktur Utama RS Haji Jakarta, Dr. dr. H. Bayu Wahyudi, Sp.OG., MPHM., M.H.Kes., M.M. mengatakan jamaah haji ini adalah pelaksanaan ibadah rukun Islam yang terakhir di mana tidak hanya mampu dalam fisik kemudian juga dalam hal mental dan spiritual.

“Jadi semuanya harus disiapkan untuk kesehatan karena fisik itu harus olahraga, makan makanan bergizi dan jaga kondisi agar sehat. Sehat itu kan definisinya sebagai keadaan super fisik mental, sosial dan spiritual yang tidak hanya bebas dari suatu penyakit dan kecacatan,” ujarnya.

Sebagai bentuk jaminan pelayanan kesehatan kepada para jamaah haji khususnya lansia, menurut Bayu persiapan di level satu biasanya di Puskesmas, kemudian setelah di Puskesmas jemaah haji akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan level 2 di kabupaten kota.

“Biasanya sudah level 2 kalau layak untuk ibadah haji dia masuk keterangan untuk masuk asrama jadi melunaskan iuran apa biaya perjalanan haji kemudian nanti ada surat masuk asrama yaitu surat pemberitahuan masuk asrama haji. Nah di situ nanti sudah dia layak bahwa dia tidak mempunyai penyakit-penyakit yang membahayakan pada dirinya dan orang lain,” jelas Bayu.

“Penyakit yang membahayakan dirinya adalah yang dilarang tidak layak terbang adalah hamil kurang dari 14 minggu atau lebih dari 26 minggu,”imbuh Bayu.

Lanjut Bayu, sakit yang membahayakan gangguan jiwa berat seperti Skizoprenia atau gila, sering mengamuk dan berbahaya. Kemudian juga penyakit-penyakit pada dirinya seperti ada TBC, HDR kemudian sakit jantung stadium 4 atau kanker stadium lanjut.

“Ada juga penyakit-penyakit yang membahayakan seperti Covid seperti Mers dan penyakit flu burung dan sebagainya,” tandasnya.

Sementara Kepala KKP Kelas I Soekarno-Hatta, Naning Nugrahini, SKM. MKM dalam rangka menjamin kesehatan para jamaah haji pihaknya sendiri sudah menyiapkan dan melakukan rangkaian pemeriksaan kesehatan mulai dari pemeriksaan tahap 1 kemudian pemeriksaan tahap 2 dimana pada saat pemeriksaan tahap dua ini satu hal ini adalah sesuai TOA.

“Lanjut ke pemeriksaan tahap 3 di mana pemeriksaan tahap 3 itu kami dari tim kesehatan tim KKP Kelas I Soekarno Hatta itu melaksanakan atau melakukan pengawasan pemeriksaan terhadap aspek ke karantinaan dan kelayakan terbang. Nah di dalam perjalanan kelayakan terbang nanti, apabila ditemukan jemaah-jemaah yang mengalami masalah kesehatan meskipun sebelumnya sudah dinyatakan sesuai TOA, tetapi kemudian ada subjek dan maka memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Maka kami menyiapkan poliklinik Asrama Haji Pondok Gede, dan kalau memerlukan pemeriksaan lanjutan lagi maka kami bekerjasama dengan rumah sakit seperti ini di Jakarta untuk melakukan pemeriksaan,” kata Naning.

Lebih lanjut, Naning mengatakan pemeriksaan para jemaah haji sudah berkoordinasi membuat komitmen dengan Rumah Sakit Pondok Gede.

“Pelayanan cepat dan juga pelayanan secara berkualitas. Tentunya ramah lansia mengingat tahun ini informasi yang masih dapat dari pusat kesehatan Haji bahwa 30 sampai 45 persen jamaah haji itu adalah masuk kategori lansia,” ucap Naning.(@ms)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by ExactMetrics