Lebong, Berita Merdeka Online — Konflik Desa Talang Donok 1, yang berada di Kecamatan Topos, Kabupaten Lebong, menjadi sorotan setelah munculnya kontroversi terkait dugaan masalah administrasi yang berujung pada pemecatan beberapa perangkat desa. Namun, kini kabar baik datang setelah dilakukan musyawarah yang menghasilkan kesepakatan untuk membayar gaji para mantan perangkat desa yang terkena dampak dari peristiwa tersebut.
Pembayaran gaji kepada mantan perangkat Desa Talang Donok 1 dilakukan pada hari Minggu, 16 Juli 2023, di Kantor Desa. Proses ini menjadi titik balik setelah periode ketegangan dalam pemerintahan desa.
Penjabat Kepala Desa (Pj Kades) Agustit menyampaikan permohonan maaf Konflik Desa Talang Donok 1 kepada para perangkat yang telah dipecat atas kelalaian yang terjadi dalam pengelolaan administrasi gaji.
“Saya memohon maaf kepada mantan perangkat desa atas kekurangan dan kelalaian saya dalam hal pembayaran gaji kalian,” ungkap Agustit.
Beliau menambahkan, “Mohon pengertian karena saya masih baru dalam menjabat sebagai Pj Kepala Desa ini, dan butuh bimbingan serta arahan dari kalian semua.”
Agustit berharap insiden ini dapat menjadi momentum untuk memulihkan kondisi Desa Talang Donok 1 agar kembali kondusif dan damai seperti sebelumnya. Perdamaian dan kesatuan di antara warga desa diutamakan sebagai langkah positif setelah penyelesaian masalah ini.
Salah satu mantan perangkat desa, Anton Kanedi, mengonfirmasi bahwa masalah yang terjadi di Desa Topos telah diselesaikan melalui musyawarah, dan gaji mereka sudah dibayarkan oleh Pj Kepala Desa.
“Terkait masalah gaji kami, sudah ada penyelesaian dengan pembayaran yang dilakukan oleh Pj Kepala Desa,” jelas Anton.
Anton berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang di masa depan, serta mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga keharmonisan dan kinerja pemerintahan desa ke depannya.
Kisah ini menunjukkan pentingnya dialog dan komunikasi dalam penyelesaian konflik di tingkat desa. Dengan pendekatan musyawarah dan kesepakatan, masyarakat Desa Talang Donok 1 berhasil menemukan solusi yang memuaskan untuk kedua belah pihak. Semoga langkah-langkah positif ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya dalam mengelola konflik dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara efektif dan berkeadilan. (ML)