Cawapres Nomor 1 Muhaimin Sapa Ribuan Perempuan Nahdliyin di Mojokerto

Hari pertama kampanye Pilpres 2024 dimanfaatkan Cawapres nomor 1 Abdul Muhaimin Iskandar dengan menyapa ribuan jemaah Jaringan Perempuan Nahdliyyin di GOR Krapyak, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Selasa (28/11/2023). (Foto: AMIN)

JAKARTA, BERITAMERDEKAONLINE.COM – Hari pertama kampanye Pilpres 2024 dimanfaatkan Cawapres nomor 1 Abdul Muhaimin Iskandar dengan menyapa ribuan jemaah. Khususnya Jaringan Perempuan Nahdliyyin di GOR Krapyak, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Selasa (28/11/2023).

“Lebih dari 1000 perempuan, ini tokoh semua yang akan bergerak ke masyarakat. Tentu yang akan menjadi bagian dari agenda perjuangan pemerintahan dibawah kepemimpinan AMIN (Anies-Muhaimin),” kata Muhaimin.

Disinggung alasan mengapa lawatan perdana kampanyenya di Bumi Majapahit. Ketua Umum PKB ini mengaku jika Mojokerto merupakan tempat lahir orang tuanya.

“Alhamdulillah hari ini saya memulai pertama kali berkampanye, ya di Mojokerto. Tempat kelahiran orang tua saya,” ujarnya.

BACA JUGA : Kader Pendiri Partai Demokrat Membelot, Berikan Dukungan Ke Pasangan Capres/cawapres Ganjar-Mahfud – Berita Merdeka Online

Selain itu, Gus Imin sapaan akrabnya mengaku kampanye perdananya di Mojokerto ini membuat dirinya merasa senang. Lantaran, sosok-sosok perempuan di Bumi Majapahit yang paling solid mengusung dirinya maju menjadi Cawapres nomor urut 1 di Pemilu 2024 nanti.

“Pokoknya saya hari ini senang, di sini perempuan-perempuan paling solid. Sehingga insyaallah dengan mengusung tema perempuan yang akan menjadi perhatian kepemimpinan AMIN 2024 nanti Indonesia akan cepat maju,” ujarnya.

Untuk itu, Cawapres yang diusung koalisi perubahan ini menjanjikan akan memberikan prioritas layanan untuk kaum perempuan. Sebab, perempuan yang menjadi penyangga ekonomi keluarga.

BACA JUGA : Kampanye Perdana, Prabowo-Gibran Sasar Pelajar – Berita Merdeka Online

Seperti, ucap dia, memberikan akses permodalan bagi wanita yang juga berperan menjadi tulang punggung keluarga. Lalu perempuan hamil yang miskin harus menjadi tanggung jawab negara sejak bayi dilahirkan.

“Perempuan yang menjadi guru-guru harus mendapatkan fasilitas memadai. Ini menjadi perhatian kam,” katanya. (INT)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *