YOGYAKARTA, BERITAMERDEKAONLINE.COM – Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Yogyakarta mengatakan generasi muda harus berkontribusi nyata atau terlibat dalam kontestasi Pemilu 2024 nanti. Ia meminta generasi muda agar jangan golput atau tak tidak peduli terhadap Pemilu.
“Gunaken hak suara kita dengan sebaik-baiknya. Sejarah telah mencatat bahwa peran pemuda sejak jaman pergerakan nasional memberikan kontribusi besar terhadap kemerdekaan RI. Di Era Orde Lama (Orla), Orde Baru (orba), reformasi dan demokrasi, pemuda selalu mengambil bagian sebagai penentu utama pembangunan bangsa. Pemuda wajib memilih pemimpin yang memiliki kapasitas dan gagasan besar untuk Indonesia yang adil makmur dan sejahtera,” ujar Ketua DPC PKB Kota Yogyakarta Solihul Hadi SH MKn dalam sebuah acara panggung yang bertemakan ‘Muda Bawa Perubahan’ pada Minggu, 10 Desember 2023 di Galeri Art SaptoHoedojo Jl. Solo – Yogyakarta.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh AB-Ningrat Indonesia, Solihul Hadi yang juga Caleg PKB DPRD kota Jogja No 1 Dapil 5 Umbulharjo Kotagede, menyuarakan pesan penting mengenai peran generasi muda dalam konteks Pemilihan Umum 2024.
Dikatakannya, pemuda harus ikut mengawal proses politik ini agar tidak terjadi money politik di lingkungan masyarakat.
“Saya ingatkan, jangan gadaikan idealisme gagasan para pemuda lima tahun ke depan hanya dengan nominal yang tidak sepadan dengan proses kemajuan bangsa ini.”
Ia menegaskan, ke depan oligarki harus berada dibawah pengaruh Negara dan Pemerintah. Jangan, sebaliknya seperti yang terjadi saat ini dimana oligarki memiliki kekuasaan mengatur pemerintah.
Bahkan bisa mempengaruhi dalam pemilihan pemimpin. Pemimpin bangsa harus memiliki kriteria “rajulun sholih” (orang sholeh) sehingga ke depan mereka bisa betul-betul menjaga amanah 260 juta rakyat Indonesia.
“Dalam Pilpres saat ini, ada tiga paslon calon presiden (Capres) dan wakil presiden (Cawapres) Anies – Muhaimin atau yang disingkat AMIN, Prabowo – Gibran dan Ganjar Mahfud. Pemuda harus bisa memilih yang paling rasional dan berkompeten. Menurut saya, AMIN lah yang tepat,” ujarnya.
Dikatakan nya pula, bahwa momentum 2024 ini adalah dimana bersatunya dua kekuatan besar yaitu NU dan Muhammadiyah yang menyatu dalam barisan AMIN atau bersatunya dua ormas Islam ini yg kita sebut sebagei poros tengah dulu pernah terjadi pada tahu 1999, maka Februari 2024 nanti perlu untuk kita ulang sejarah tersebut dengan memenangken AMIN.
Kegiatan panggung aspirasi dan kreasi Muda Bawa Perubahan yang mengusung tema “Melangitkan Harapan Anak Muda Dengan Melukis diikuti kalangan anak muda dari Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) dan Nasyiatul Aisyiyah Muhammadiyah di Yogyakarta yang tergabung dalam AB Ningrat Muda berkolaborasi memenangkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Dukungan kawula muda dari dua sayap ormas Islam terbesar di Indonesia ini diwujudkan melalui kegiatan talk show, melukis di atas kain 15 meter hingga pembacaan deklarasi dukungan untuk AMIN. ***