OJK, Kemenkominfo RI dan Media Kolaborasi Tingkatkan Literasi Keuangan

Bengkulu, Beritamerdekaonline.com – Masih rendahnya literasi keuangan membuat masyarakat sering kesulitan dalam berbagai masalah keuangan dan terjebak investasi ilegal. Berangkat dari hal itu, media Warta Ekonomi menggelar kegiatan Seminar Desaku Cakap Keuangan di wilayah Bengkulu yang berlangsung di aula UPT. Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Jalan Cimanuk, Kelurahan Padang Harapan, Sabtu pagi (23/02/2024).

CEO & Chief Editor Warta Ekonomi Muhammad Ihsan menyampaikan berdasarkan hasil SNLIK tahun 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen dan inklusi keuangan sebesar 85,10 persen. Meskipun angka tersebut meningkat masih terdapat kesenjangan antara tingkat literasi dengan tingkat inklusi keuangan dapat dikatakan masih relatif tinggi.

Lanjutnya, dengan kegiatan seminar ini sebagai upaya mendorong peningkatan literasi keuangan kalangan pelaku UMKM di desa khususnya yang berfokus menjajakan produknya di area wisata.

“Literasi keuangan penting demi meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan serta mendorong para UMKM naik kelas,” katanya.

Analis Bagian Pengawasan Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis Kantor OJK Provinsi Bengkulu Flora Apriani menyampaikan pihaknya terus mengedukasi masyarakat di Provinsi Bengkulu tentang literasi keuangan.

“Ini agar masyarakat tidak terjebak dengan investasi dan pinjaman online ilegal, kami pun juga melakukan edukasi literasi keuangan ke sekolah-sekolah, kampus-kampus dan majelis taklim berkolaborasi dengan industri jasa keuangan, seperti kegiatan bagaimana mengelola keuangan,” katanya.

Analis Bagian Pengawasan Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis Kantor OJK Provinsi Bengkulu Flora Apriani didampingi Staf Edukasi Pelayanan Konsumen OJK Provinsi Bengkulu Rahmaddiansyah.

Selain itu, pihaknya juga telah mendorong TPAKD baik di tingkat kota maupun kabupaten-kabupaten untuk percepatan akses keuangan bagi masyarakat Provinsi Bengkulu.

“Salah satu program yang sudah ada seperti menjadi agen LAKU PANDAI disetiap desa itu sudah berjalan, kemudian tim TPAKD di tingkat kota dan kabupaten-kabupaten juga salah satu program nya itu tentang peningkatan literasi keuangan,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Usman Kansong menyampaikan jika masih ada aplikasi pinjaman online ilegal pihaknya akan melakukan blokir usai mendapatkan laporan dari OJK.

“Kita akan lakukan blokir jika masih ada platform pinjol ilegal tersebut, dan saya mengajak masyarakat untuk bisa melaporkan ke OJK jika menemukan pinjol yang tidak terdaftar di OJK dan nantinya bisa dilakukan blokir dan bisa ditindak secara hukum,” katanya.

Ditambahkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan literasi keuangan bagi pelaku UMKM sangat penting untuk peningkatan kemampuan pengelolaan keuangan dan daya saing bisnis.

“Mudah-mudahan dengan meningkatnya literasi keuangan pelaku UMKM di desa diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif dalam pengembangan ekonomi lokal,” harapnya.

Turut hadir sebagai narasumber hari pertama Dr. Emilda Sulasmi, M.Pd, Kepala Bidang Pengembangan Produk dan Pelayanan Wisata Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, dan Melvin Mumpuni, Founder Finansialku. Untuk narasumber dihari kedua Pasmai Denta, Financial Planner, Pimpinan Cabang PT. Pegadaian Bengkulu Noveldi, Branc Manager Bank Sinarmas Bengkulu Gerry Mandalika.

Seminar ini diikuti oleh 115 peserta baik pelaku usaha, pelaku pariwisata, dan masyarakat lokal. Kegiatan ini juga dilaksanakan bazar UMKM yang nantinya akan ditutup langsung oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Minggu (25/2/24).(BM)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *