JAKARTA, BERITA MERDEKA Online –Sebagai salah satu relawan kemenangan Prabowo Gibran terdiri dari barisan Alumni Tamansiswa yang secara konsisten memperjuangkan pelestarian dan pengembangan kebudayaan, Kabeh Sedulur Indonesia (KSI) menyambut baik rencana pemisahan Kementerian Kebudayaan menjadi entitas tersendiri. Ujar pembina Kabeh Sedulur Indonesia, Ki Edi Susilo, Rabu (19/3/2024).
Dalam konteks globalisasi yang semakin pesat, keberadaan Kementerian Kebudayaan yang mandiri juga akan memperkuat identitas dan jati diri bangsa Indonesia di kancah internasional. Melalui promosi budaya yang lebih aktif dan efisien, Indonesia dapat memperluas cakrawala budayanya serta menjalin hubungan diplomatik yang lebih erat dengan negara-negara lain melalui saling penghargaan terhadap keberagaman budaya.
Selain itu, pemisahan Kementerian Kebudayaan juga diharapkan dapat mempercepat proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan program-program kebudayaan, sehingga masyarakat dapat lebih merasakan manfaatnya secara langsung. Kami yakin bahwa dengan adanya kementerian yang lebih fokus, kolaborasi antara pemerintah, lembaga budaya, dan masyarakat akan semakin terjalin erat, menciptakan sinergi yang lebih kuat dalam melestarikan dan memajukan kebudayaan Indonesia.
Ketua umum Kabeh Sedulur Indonesia sependapat bahwa dengan memiliki kementerian yang berdiri sendiri, kebijakan dan program yang berhubungan dengan kebudayaan akan mendapatkan prioritas yang lebih besar dalam agenda pemerintahan. Hal ini akan memungkinkan implementasi kebijakan yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan kekayaan budaya bangsa.
Sebagai mitra dan pendukung pemerintah dalam upaya pelestarian dan pengembangan kebudayaan, kabeh sedulur akan mendorong Tamansiswa siap untuk berkolaborasi dan berkontribusi dalam mewujudkan visi dan misi kementerian yang baru ini. Kami optimis bahwa dengan langkah-langkah yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, Indonesia akan semakin kokoh dalam menjaga warisan budayanya dan meraih kejayaan dalam kancah global. Tutur Indria Febriansyah mantan Presiden Mahasiswa Universitas Tamansiswa Yogyakarta Tersebut.(**)
