Payakumbuh, (Sumbar) Beritamerdekaonline.com — Dalam suasana heboh penanganan darurat sampah di Kota Adipura Payakumbuh, Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh, Jasman lebih sering menghabiskan waktunya bolak balik ke Jakarta dengan berbagai alasan.
Baru saja kemali ke Payakumbuh untuk melaksanakan tugas rutinnya sebagai Kepala Daerah, balik lagi ke Jakarta untuk menerima penghargaan BAZNAS Awards 2024 dalam kategori Kepala Daerah Pendukung Pengelolaan Zakat Terbaik yang diserahkan langsung oleh Ketua BAZNAS RI, Prof.Dr. KH. Noors Ahmad.
Sementara beban berat yang ditinggalkan untuk menentukan tempat pembuangan sampah secara parmanent sampai kini belum bisa dipastikan. Sehingga sampah tetap menumpuk di beberapa titik yang tidak mengenakan setiap mata memandang apalagi bau busuk yang mengundang datangnya berbagai penyakit.
Walaupun untuk mengatasi darurat sampah ini telah dibebankan kepada Sekda Rida Ananda oleh Pj.Wako, tentu kemampuannya punya batasan apalagi persoalan sampah ini banyak masyarakat yang menolak daerahnya dijadikan pembuangan sampah.
Pj.Wako Jasman memang diundang ke Jakarta untuk menerima
BAZNAS Award 2024 diselenggarakan dalam rangka mengapresiasi kinerja BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota, LAZ, dan para pihak yang telah berkontribusi besar terhadap pengelolaan zakat di Indonesia tersebut berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024, namun persoalan ada yang lebih penting ditinggalkan dan sudah banyak sorotan warga terhadap Pj.wako Jasman bersifat negatif dan malah ada yang menyuruh mundur dari jabatan yang ia pegang sekarang.
Terlihat dalam penganugerahan BAZNAS Awards 2024 itu turut dihadiri Ketua BAZNAS RI Prof.Dr. KH. Noor Ahmad, Ketua MUI KH. Anwar Iskandar, Dubes Mesir untuk Indonesia, Dubes Indonesia untuk Mesir, Ketua Bayt Zakat Mesir, Gubernur penerima award se-Indonesia, dan Walikota/bupati penerima award se-Indonesia.
Diawal sambutannya, ketua Baznas RI menyampaikan jika perkembangan BAZNAS saat ini maju cukup pesat, dimana peningkatan tersebut telah mencapai 30 persen setiap tahunnya. Ini tak lepas dari gerakan Cinta Zakat dan Gerakan Berkah Zakat yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
“Pada tahun 2023 kemaren, capaian zakat se Indonesia telah mencapai 33 triliun melalui BAZNAS dan LAZ. Dan pada tahun 2024 sekarang, BAZNAS telah menargetkan untuk capaian zakat yang diterima akan mencapai 41 triliun. Serta tentunya prestasi ini juga tak lepas dari peran Kepala Daerah yang membuat kebijakan yang mendorong peningkatan capaian Zakat,” ungkap Noor Ahmad.
Dalam penerimaan maanfaat zakat warga Indonesia saat ini, sudah mencapai 65 juta orang se-Indonesia. Dan telah ada 450 ribu orang Muzakki. Saat ini program unggulan BAZNAS adalah pengembangan kampung zakat,” lanjutnya.
Dengan program yang akan berjalan di tahun 2024 ini, Noor Ahmad berharap program BAZNAS akan berkonsentrasi pada pengentasan kemiskinan melalui beasiswa pendidikan.
Menteri agama RI, H. Yaqut Qoulil Qoumas mewakili Presiden RI dalam sambutannya menyampaikan bahwa peran zakat sudah berkembang dari pemenuhan kebutuhan konsumtif menjadi produktif, solutif terhadap masalah pendidikan, kebudayaan, lingkungan, kemanusiaan dan lainnya.
Presiden mengharapkan penghargaan ini tidak hanya menjadi rutinitas tapi menjadi sebuah apresiasi terhadap peningkatan prestasi dalam capaian Zakat. Baznas bisa menjadi garda terdepan dalam masalah ekonomi dan juga infrastruktur. Untuk menyongsong Indonesia emas 2045. Masih banyak potensi zakat yang bisa digali yang angkanya bisa mencapai 300 triliun. Untuk itu literasi umat perlu ditingkatkan terhadap zakat dan kesadaran untuk berzakat.
Pj. Wali Kota Payakumbuh, Jasman setelah menerima penghargaan BAZNAS Awards 2024 itu berucap syukur atas penghargaan yang telah diraih, dan akan terus mendukung optimalisasi pengelolaan dan pendistribusian zakat di Kota Payakumbuh.
“Alhamdulilah, penghargaan ini adalah apresiasi atas kerja keras kita bersama, seluruh pihak yang terlibat maupun stakeholder yang mendukung pengelolaan zakat di Kota Payakumbuh, terutama Baznas Kota Payakumbuh serta seluruh UPZ yang berkontribusi positif dalam penyelenggaraan dan pengelolaan zakat ummat di Kota Payakumbuh,” kata Jasman kepada media.
Menurutnya, dalam penyaluran zakat, Pemerintah Kota Payakumbuh selalu fokus mengutamakan pemanfaatannya. Sehingga selain untuk menurunkan angka kemiskinan, manfaat zakat juga mampu secara optimal menggerakkan perekonomian masyarakat.
“Kita akan selalu berusaha agar penyaluran zakat ini dapat berjalan lebih optimal lagi untuk masyarakat, sehingga tidak hanya untuk menurunkan angka kemiskinan, akan tetapi zakat ini juga dapat menggerakkan perekonomian warga masyarakat kota Payakumbuh,” terangnya.
Jasman berharap, penghargaan ini akan menjadi semangat dan motivasi bagi seluruh jajaran ASN di lingkup Pemerintah Kota Payakumbuh, agar bisa lebih serius lagi dan komit dalam mendukung pengelolaan zakat di Kota Payakumbuh. (Fd/Ns)