Halal Bihalal Tokoh Masyarakat dan Tokoh BMA serta Adat se-Kabupaten Seluma

Halal Bihalal Tokoh Masyarakat dan Tokoh BMA serta Adat se-Kabupaten Seluma

Tais, Beritamerdekaonline.com – Senin, 22 April 2024, Bupati Seluma, Erwin Octavian, SE, mengadakan acara halal bihalal dengan tokoh masyarakat, tokoh Badan Musyawarah Adat (BMA), serta tokoh adat se-Kabupaten Seluma di Gedung Daerah Serawai Serasan Seijoan. Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat dan tokoh penting, termasuk Sekretaris Daerah Kabupaten Seluma, para Asisten dan Staf Ahli, Ketua BMA Kabupaten Seluma, para Camat, Kepala Desa dan Lurah se-Kabupaten Seluma, serta tokoh-tokoh adat dari berbagai kecamatan.

Dalam laporan yang disampaikan oleh Ketua Panitia, Sekretaris Daerah Kabupaten Seluma, H. Hadianto, SE, MM, MSi, disebutkan bahwa acara ini selaras dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Seluma, yaitu “Mari Besamo Menuju Seluma ALAP”. Hadianto menekankan pentingnya acara halal bihalal ini sebagai momen untuk mempererat hubungan antara tokoh BMA dan tokoh adat di Kabupaten Seluma. Salah satu kegiatan menarik dalam acara ini adalah pencak silat, seni bela diri tradisional yang hampir punah di 14 kecamatan.

“Pada hari ini, Alhamdulillah, tokoh adat dan tokoh BMA dari 14 kecamatan hadir,” ujar Hadianto, yang mengapresiasi kehadiran para tokoh yang masih peduli terhadap pelestarian budaya dan adat istiadat di Seluma.

Ketua BMA Kabupaten Seluma, Suharto, Spd, dalam sambutannya, mengungkapkan bahwa para tokoh adat yang hadir adalah individu-individu yang selama ini berkontribusi besar dalam memajukan adat istiadat di Seluma, baik dalam upacara perkawinan maupun kegiatan adat di desa-desa. Menurut Suharto, sesuai instruksi dari Bupati Seluma, adat istiadat yang ada di Kabupaten Seluma akan didokumentasikan dan dibukukan sebagai warisan untuk generasi mendatang.

“Sesuai instruksi dari Bupati Seluma, adat kita akan dibukukan sebagai peninggalan untuk generasi ke depan,” ujar Suharto.

Halal Bihalal Tokoh Masyarakat dan Tokoh BMA serta Adat se-Kabupaten Seluma

Bupati Seluma, Erwin Octavian, dalam pidatonya, menegaskan pentingnya program “Seluma Berbudaya dan Beragama”. Ia mengajak seluruh tokoh adat untuk menyepakati dan mengenakan baju adat Seluma sebagai simbol kebanggaan budaya lokal. Erwin juga mendorong agar berbagai adat istiadat, termasuk pencak silat, tari, dan tradisi lainnya, terus dilestarikan dan ditampilkan dalam berbagai kesempatan.

“Ayo kita tampilkan adat istiadat di Kabupaten Seluma, mulai dari silat, tari, dan lainnya,” ajak Bupati Erwin.

Acara halal bihalal ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai upaya nyata untuk melestarikan budaya dan adat istiadat yang mulai tergerus oleh zaman. Pencak silat, sebagai salah satu warisan budaya, menjadi fokus utama dalam pelestarian ini. Di 14 kecamatan, seni bela diri tradisional ini hampir punah, sehingga upaya untuk menghidupkannya kembali sangat diapresiasi oleh para tokoh adat.

Pelestarian adat dan budaya di Seluma bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Melalui program “Seluma Berbudaya dan Beragama”, pemerintah berusaha untuk menjadikan adat istiadat sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat Seluma. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya yang kaya ini.

Selain itu, pengenalan dan pemahaman terhadap adat istiadat juga diharapkan dapat memperkuat jati diri dan kebanggaan masyarakat Seluma terhadap budaya lokal mereka. Dengan adanya komitmen bersama dari pemerintah dan masyarakat, warisan budaya ini diharapkan dapat terpelihara dengan baik dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

Acara halal bihalal ini juga menjadi momentum untuk menyatukan pandangan dan langkah dalam upaya pelestarian adat dan budaya. Diskusi yang terjadi antara para tokoh adat dan pemerintah diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan dan strategi yang efektif dalam menjaga kelestarian budaya di Seluma.

Komitmen Bupati Erwin Octavian untuk mendokumentasikan dan membukukan adat istiadat Seluma menunjukkan keseriusan pemerintah dalam upaya pelestarian ini. Dokumentasi tersebut nantinya dapat menjadi referensi berharga bagi generasi mendatang dalam memahami dan menghargai warisan budaya nenek moyang mereka.

Dalam jangka panjang, diharapkan bahwa upaya pelestarian ini tidak hanya akan menjaga keberlanjutan budaya, tetapi juga dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat. Misalnya, melalui pengembangan pariwisata berbasis budaya yang dapat menarik wisatawan untuk datang dan mengenal lebih dekat adat istiadat Seluma.

Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, serta dukungan penuh dari pemerintah, masyarakat Seluma diharapkan dapat terus menjaga dan melestarikan warisan budaya mereka. Acara halal bihalal ini menjadi bukti bahwa kebersamaan dan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif yang besar dalam pelestarian budaya.

Melalui kegiatan seperti ini, Kabupaten Seluma tidak hanya berupaya untuk melestarikan budaya lokal, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga kekayaan budaya Indonesia yang beragam. Upaya ini menjadi bagian dari tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa warisan budaya dapat dinikmati dan dihargai oleh generasi masa kini dan yang akan datang. (Adv/Aprianto)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *