Satupena Jateng Dukung Usulan KH Sholeh Darat Sebagai Pahlawan Nasional

Gunoto Saparie

SEMARANG, Berita Merdeka Online – Usulan untuk mengangkat KH. Sholeh Darat sebagai pahlawan nasional semakin mendapat dukungan, termasuk dari Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia “Satupena” Provinsi Jawa Tengah, Gunoto Saparie.

Pemerintah Kota Semarang juga telah menyatakan dukungannya, bahkan merencanakan perubahan nama jalan untuk menghormati tokoh besar tersebut. Namun, Gunoto juga menggarisbawahi perlunya proses yang teliti dan mengakui potensi konsekuensi sosial dari perubahan tersebut, seperti proses administrasi bagi warga sekitar.

Ia menyoroti pentingnya pendalaman sejarah dan kajian masyarakat dalam proses pengusulan, yang membutuhkan waktu dan upaya yang tidak sedikit.

“Sebagai calon pahlawan nasional, KH. Sholeh Darat memiliki kredibilitas. Beliau juga memiliki popularitas dan tingkat penerimaan tokoh di wilayah Semarang sangat baik. Saya kira sebagian besar masyarakat Kota Semarang mengakui sosok dan ketokohan KH. Sholeh Darat. Kalangan intelektual, sejarawan, ulama, dan budayawan, saya kira sepakat,” kata Ketua Umum Dewan Kesenian Jawa Tengah ini.

Selain itu, dia juga mempertanyakan rencana perubahan nama jalan dari Jalan Kiai Saleh menjadi Jalan KH. Sholeh Darat, menyatakan kekhawatirannya terhadap konsekuensi administratif dan sosial yang mungkin timbul bagi warga sekitar.

Dalam konteks ini, Gunoto menegaskan pentingnya mempertimbangkan dampak praktis bagi masyarakat dalam setiap keputusan yang diambil, sambil tetap menghormati nilai dan norma yang telah ada.

“Secara sosiologis, masyarakat memberi nama jalan sesuai adat, nilai atau norma serta tempat dan tokoh yang sudah dikenal oleh masyarakat. Pergantian nama jalan pasti berpengaruh pada status kepemilikan, seperti akta-akta atas kepemilikan tanah. Para pemegang hak tentu harus repot melakukan permohonan seperti perubahan surat-surat hak milik atas tanah, hak guna bangunan (HGB) maupun hak guna usaha (HGU) ke kantor pertanahan,” tandasnya.

Dia menyadari bahwa pengakuan terhadap tokoh seperti KH. Sholeh Darat tidak hanya mengenai prestasi dan kontribusi individu, tetapi juga mencerminkan identitas dan penghargaan kolektif terhadap sejarah dan budaya suatu komunitas.

Oleh karena itu, dia menekankan perlunya proses yang inklusif dan transparan, yang melibatkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat yang terkait.

Selain itu, Gunoto juga menyoroti pentingnya keberlanjutan dalam upaya pengakuan terhadap tokoh-tokoh bersejarah.

Dia menegaskan bahwa penghargaan terhadap sosok seperti KH. Sholeh Darat tidak boleh hanya menjadi momentum sementara, tetapi harus diikuti dengan upaya yang berkelanjutan untuk memelihara dan menghormati warisan intelektual dan spiritual yang telah diwariskan.

Ini mencakup upaya dalam pendidikan sejarah, pelestarian situs-situs bersejarah, serta penelitian dan penulisan yang mendalam tentang kontribusi dan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh tokoh-tokoh seperti KH. Sholeh Darat.

Dengan demikian, dukungan terhadap usulan pengangkatan KH. Sholeh Darat sebagai pahlawan nasional tidak hanya merupakan tindakan simbolis semata, tetapi juga merupakan komitmen nyata untuk menghargai dan memelihara warisan sejarah dan nilai-nilai luhur yang telah dibangun oleh para tokoh pendahulu.

Itulah mengapa Gunoto Saparie, bersama dengan Satupena Jateng dan pihak-pihak lain yang terlibat, terus memperjuangkan usulan tersebut dengan keyakinan bahwa pengakuan terhadap tokoh besar seperti KH. Sholeh Darat akan menjadi inspirasi dan motivasi bagi generasi mendatang dalam memperjuangkan kebenaran, keadilan, dan kemajuan bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *