MAGELANG, Berita Merdeka Online – Suasana politik Jawa Tengah semakin memanas menjelang pembukaan pendaftaran bakal calon gubernur pada bulan Agustus 2024, dengan sejumlah tokoh melakukan upaya sosialisasi secara masif, sebagian besar dari mereka masih enggan mengungkapkan secara terbuka.
Meskipun demikian, dalam kondisi ini, nama Hendrar Prihadi (Hendi), mantan Wali Kota Semarang, terus bertengger di puncak survei elektabilitas tanpa harus melakukan kampanye terbuka.
Hasil survei terbaru oleh Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) pada April 2024 menunjukkan bahwa Hendi tetap menjadi tokoh dengan elektabilitas tertinggi.
Dalam survei Top of Mind bakal calon Gubernur di Pilkada Jawa Tengah 2024 yang berlangsung antara tanggal 12 hingga 22 April 2024, Hendi berhasil memperoleh elektabilitas sebesar 21,2 persen.
Pencapaiannya ini mengungguli nama-nama pesaing seperti Sudaryono (19,1 persen), Taj Yasin Maimoen (16,6 persen), Irjen Pol Ahmad Luthfi (11,7 persen), Dico M Ganinduto (11,1 persen), serta Yusuf Chudlori (9,2 persen). Sisanya, sekitar 11,1 persen responden masih belum menentukan pilihan.
Tobus Lubis, Direktur Eksekutif LKPI, menjelaskan bahwa survei ini melibatkan 1.820 responden berusia di atas 17 tahun dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
“Penarikan sampel menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat atau multi stage random sampling. Memiliki margin of error +/- 2,3% dengan tingkat kepercayaan atau level of confidence sebesar 95%,” kata Tobus.
Keberhasilan Hendi dalam survei ini juga konsisten dengan hasil survei sebelumnya pada bulan Maret 2024 oleh lembaga survei ARCHI dan MIPOS, yang juga menempatkannya sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi untuk Pilgub Jateng 2024.
Hendi sendiri baru – baru ini saat menghadiri kegiatan di Hotel Artos Magelang kembali menghindar dari awak media saat ditanya komentarnya terkait Pilgub Jateng.
“Belum, belum,” tanggap Hendi singkat dan langsung meninggalkan lokasi kegiatan, Jumat (26/4).
Para pengamat politik, seperti Muhammad Junaidi dari Universitas Semarang, memprediksi bahwa elektabilitas Hendi akan semakin meningkat jika ia mendeklarasikan diri sebagai calon gubernur.
Junaidi berpendapat bahwa potensi Hendi untuk memperoleh dukungan akan semakin besar jika ia secara resmi menyatakan niatnya untuk maju dalam kontestasi politik tersebut. (dra)