Beritamerdekaonline.com, Tangsel – Sekelompok masyarakat adat mengatasnamakan Komite Transportasi dan Investasi Sumuri (KTIS) menggelar aksi menuntut tanggung jawab pemberdayaan masyarakat adat Papua didepan kantor Tripatra Engineers & Constructors, di Bintaro, Tangerang Selatan, Senin, 27 Mei 2024.
Perwakilan aksi meminta agar bertanggungjawab secara sosial kepada konsorsium Chiyoda, Saipem, Tripatra dan Suluhadi (CSTS).
“Mana tanggungjawab CSTS terhadap masyarakat adat Papua,” kata Juvo- biasa dipanggil.
Tampak juga puluhan massa aksi juga menggelar spanduk yang bertuliskan “Konspirasi Oknum CSTS atas Sale Agreement PT Brahn (Bapak Angkat) Komite Transportasi dan Investasi Sumuri”.
“Kami merasa dirugikan oleh perusahaan mengenai adanya pembatalan kontrak sepihak yang sangat merugikan masyarakat adat Sumuri di Papua Barat,” tegas koodinator Aksi.
Selain itu dia juga mengusung tuntutan spanduk pihaknya “menolak surat wanprestasi yang dibuat CSTS yangvditanda tangani oleh Mateo”.
Berselang aksi 10 menit, pihak perwakilan CSTS keluar dari gedung Indo Bintaro Office menemui massa aksi. Peserta aksi akhirnya memasuki kantor CSTS didampingi perwakilan CSTS. (@ms)