Bengkulu, beritamerdekaonline.com – Asisten II Pemerintah Provinsi Bengkulu, Raden Ahmad Denni, bersama Kadis ESDM Doni Swabuana, mengadakan konferensi pers terkait kebocoran pipa Pertamina yang terjadi di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu beberapa waktu lalu. Konferensi pers tersebut diadakan di kantor Gubernur Bengkulu dengan tujuan menghimbau masyarakat Provinsi Bengkulu agar tidak panik menghadapi isu kelangkaan BBM yang sedang berkembang di media sosial.
Dalam konferensi pers tersebut, hadir pula Sales Area Manager Wilayah Bengkulu, Muhammad Farid Akbar, dan Sr. Supervisor Communication Pertamina Patra Niaga Reg Sumbagsel, Haris Yanuanza. Raden Ahmad Denni menegaskan bahwa stok BBM di Provinsi Bengkulu saat ini sudah mencukupi, dengan adanya tiga depot penyangga yang akan menyuplai BBM ke berbagai wilayah kabupaten di Provinsi Bengkulu.
Menyikapi kondisi tersebut, Kadis ESDM Doni Swabuana menyatakan bahwa penyaluran BBM di SPBU Bengkulu tidak mengalami pengurangan. Rata-rata, SPBU di Bengkulu menerima penyaluran BBM jenis Pertalite sebesar 16 kiloliter. Namun, Doni Swabuana juga mencatat adanya kelangkaan BBM di beberapa SPBU akibat permintaan berlebihan dari masyarakat atau pihak-pihak tertentu.
Muhammad Farid Akbar, Sales Area Manager Wilayah Bengkulu, menambahkan bahwa insiden kebocoran pipa Pertamina di Pulau Baai tidak berdampak signifikan terhadap ketersediaan stok BBM. Penyaluran BBM di wilayah kabupaten disokong oleh tiga depot yang tersebar di beberapa lokasi strategis. Depot tersebut memastikan pasokan BBM untuk wilayah Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, dan Mukomuko tetap berjalan lancar.
Pernyataan dari para pejabat ini bertujuan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa pasokan BBM di Provinsi Bengkulu terjamin dan tidak perlu merasa khawatir. Meskipun terjadi insiden kebocoran pipa, langkah-langkah telah diambil untuk memastikan bahwa penyaluran BBM tetap berjalan normal dan tidak ada pengurangan pasokan yang signifikan di SPBU. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang berkembang di media sosial terkait kelangkaan BBM.