WONOSOBO, Berita Merdeka Online – Tim SAR gabungan terus melakukan upaya intensif untuk menemukan Basrun (59), seorang pencari ikan yang dilaporkan tenggelam di Sungai Serayu, Kabupaten Banjarnegara, sejak Sabtu (29/6/2024). Basrun, warga Desa Sukoharjo RT 01/RW 01, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Wonosobo, dilaporkan hilang di Sungai Serayu, Desa Prigi, Kecamatan Sigaluh, pada Rabu (26/6/2024).
Menurut Budiono, Kepala Kantor SAR Semarang, kronologi kejadian bermula ketika Basrun pergi menjala ikan di Sungai Serayu pada Rabu malam dan belum kembali hingga saat ini. Saksi mata melaporkan melihat Basrun sedang menjala ikan di lokasi tersebut. “Warga telah melakukan pencarian, namun hingga saat ini belum menemukan korban. Diduga korban terseret arus sungai yang deras dan akhirnya tenggelam,” kata Budiono.
Tim SAR gabungan telah membagi upaya pencarian menjadi empat Search and Rescue Unit (SRU). SRU 1 melakukan penyisiran menggunakan perahu rafting dari Cangkring menuju Pikas, SRU 2 menyisir dari Pikas menuju Depo Pasir Pucang, SRU 3 menyisir dari Depo Pasir Pucang menuju Waduk Mrica menggunakan perahu karet, dan SRU 4 melakukan pemantauan di beberapa lokasi yang dicurigai, termasuk tempat kejadian, Pom Bensin Prigi, Jembatan Sempol, Dam Pikas, Jembatan Kenteng, Dam Selomanik, dan Waduk Mrica.
“Kondisi Sungai Serayu yang berkelok dan berbatu menjadi tantangan tersendiri dalam pencarian ini. Semoga tim SAR gabungan diberi kemudahan dalam pencarian dan korban dapat segera ditemukan,” ujar Budiono.
Basrun diketahui adalah seorang pencari ikan yang sering menjala di Sungai Serayu. Malam sebelum hilang, ia berangkat seperti biasa, namun tidak kembali. Pihak keluarga sangat cemas dan berharap Basrun bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat. Proses pencarian yang sudah berlangsung selama tiga hari ini melibatkan berbagai pihak, termasuk warga setempat yang turut membantu dengan peralatan seadanya.
Kepolisian setempat juga turut mengawal proses pencarian ini, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu dan arus sungai yang cukup deras. Mereka menghimbau warga sekitar untuk tetap waspada dan melaporkan segera jika melihat tanda-tanda keberadaan Basrun.
Upaya penyisiran dengan perahu rafting dan karet dilakukan di sepanjang aliran sungai, mulai dari titik terakhir Basrun terlihat hingga ke area yang lebih jauh. Setiap lokasi yang dicurigai telah diperiksa dengan seksama oleh tim SAR gabungan. Namun, hingga saat ini, hasilnya masih nihil.
Keberadaan Basrun yang masih belum ditemukan menimbulkan kekhawatiran yang mendalam bagi keluarga dan kerabat. Mereka berharap keajaiban agar Basrun bisa ditemukan dengan selamat. Dukungan dan doa dari masyarakat juga terus mengalir, berharap proses pencarian ini membuahkan hasil positif.
Kepala Kantor SAR Semarang, Budiono, menyampaikan bahwa timnya akan terus melakukan pencarian dengan segala upaya yang ada. “Kami tidak akan berhenti sampai Basrun ditemukan. Tim SAR gabungan bekerja keras dan berkoordinasi dengan baik untuk memastikan setiap area terperiksa dengan teliti,” tambahnya.
Sungai Serayu, yang dikenal dengan arusnya yang deras dan kondisi geografisnya yang berkelok, memang sering kali menjadi tantangan bagi para pencari ikan dan warga sekitar. Kasus seperti ini mengingatkan kita akan pentingnya kehati-hatian dan kewaspadaan saat beraktivitas di area sungai yang berbahaya.
Di tengah pencarian yang masih berlangsung, masyarakat setempat diimbau untuk tetap waspada dan memberikan informasi yang akurat jika mengetahui keberadaan Basrun. Solidaritas dan kerjasama dari semua pihak diharapkan dapat mempercepat proses pencarian dan membawa Basrun kembali ke keluarganya. (day)