Beritamerdekaonline.com,Kobar-Polres kobar-Tim Psikologi SDM Polda Kalteng yang di ketuai oleh Iptu Astrid menggelar kegiatan tes psikologi bagi personel Polres Kotawaringin Barat (Kobar) yang akan memegang senjata api (senpi).
Adapun kegiatan ini, diikuti sebanyak 81 personel baik perwira maupun bintara sebagai syarat kelayakan untuk penggunaan senpi organik Polri, Rabu (31/07/2024) pagi.
Tes psikologi yang dilaksanakan di Aula Satya Haprabu Polres Kobar ini, bekerja sama dengan tim dari Biro SDM Polda Kalteng.
Didalam arahannya, Kapolres Kobar AKBP Yusfandi Usman, S.I.K., M.I.K., mengatakan Test psikologi wajib bagi calon maupun yang telah memegang senjata api untuk mengetahui layak atau tidaknya seseorang yang bagi pemegang senjata api.
“Giat ini dilakukan untuk mengetahui kondisi psikologis yang mengikuti tes psikologi dan yang akan diberikan ijin pinjam pakai Senpi. Selain itu untuk mengetahui permasalahan atau aspek di luar diri dari personel tentang kebiasaan dan permasalahan eksternal lainnya serta konseling bagi personel,” ujarnya.
Kapolres menambahkan tes psikologi wajib dilaksanakan sebagai persyaratan personel Polri dalam penggunaan senjata api dinas. Dimana hasil tes akan menentukan apakah personel tersebut layak sebagai pemegang senpi atau tidak.
“Jadi tidak sembarangan memegang senpi, ada tahapan-tahapan yang harus diuji hingga memenuhi syarat,” imbuhnya.
Pihaknya berharap seluruh peserta dapat mengikuti test, mengerjakan soal yang diberikan tim dengan maksimal, pungkasnya.
Semoga semua personel yang mengikuti tes psikologi dapat membuktikan kelayakannya untuk memegang senjata Api(Senpi)dan tidak sembarangan dalam menggunakannya.
Dalam tes psikologi ada beberapa soal atau tes yang dilakukan.baik secara tertulis maupun menggambar sketsa serta mengisi jawaban yang telah diberikan kepada peserta tes.
Besar harapan para peserta yang mengikuti tes psikologi ini kelak tidak sembarangan dalam penggunaan serta dapat mengontrol diri saat sedang memegang senpi.
Senpi bukan untuk gagah-gagahan melainkan sebagai senjata yang mana dapat dipergunakan disaat-saat tertentu saja serta bukan semata-mata untuk di pertontonkan didepan publik yang dapat menimbulkan ketakutan masyarakat melainkan diperuntukkan menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan masyarakat.(Ronny)