Beritamerdekaonline.com,Kobar-Polres Kobar-Dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024,Polres Kobar Lakukan Giat Simulasi Sispamkota didepan Kantor Komisi Pemilihan Umum(KPU) kabupaten Kotawaringin Barat(Kobar),Kamis(22/08/2024)pagi.
Kegiatan simulasi sispamkota ini merupakan rangkaian pelatihan sebagai bentuk kesiapan Polri dalam menghadapi pilkada serentak 2024 yang akan dilaksanakan ada bulan november mendatang.
Kegiatan simulasi sispamkota di pimpin langsung oleh Kapolres Kobar AKBP Yusfandi Usman,S.I.K,dan di hadiri PJ Bupati Kobar Drs,Budi Santoso,serta Forkopimda dan TNI.
Dalam simulasi Sispamkota juga dihadiri Danki Brimob Kompi 3 Batalyon B Pelopor IPTU Abi dan personelnya.
Simulasi sispamkota berjalan sangat dramatis dengan berhadapan langsung dengan para pengunjuk rasa yang ingin menyampaikan aspirasi di kantor Komisi Pemilihan Umum(KPU)kabupaten Kotawaringin Barat(Kobar).
Dalam arahannya,kapolres Kobar AKBP Yusfandi Usman,S.I.K,menyampaikan,dalam menghadapi pilkada serentak 2024 nanti,pihaknya siap memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat saat menjelang dan saat berlangsungnya pilkada khususnya di kabupaten Kobar.
“Pihak kepolisian khususnya Polres kobar akan selalu berkomunikasi, berkolaborasi,berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan semua stakeholder”.
Dengan adanya 3 poin tersebut yaitu dengan Komunikasi,Kolaborasi dan koordinasi,akan mebangun kerjasama antar lembaga,instansi dan institusi guna menciptakan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
Saat berlangsungnya simulasi sispamkota,kabag ops polres Kobar Kompol Rendra Aditya terlihat berperan memimpin kegiatan dan mengkomandoi anggota personel serta memberikan arahan serta petunjuk teknis dilapangan.
Saat berlangsungnya simulasi sispamkota terlihat bahwa aksi para pengunjuk rasa ingin menyampaikan aspirasi ke kantor KPU dan terlihat dalam aksi tersebut pihak kepolisian berupaya melakukan negosiasi dengan ramah dan mengajak para pengunjuk rasa agar menyampaikan aspirasi dengan aman dan tertib serta menghimbau jangan sampai melakukan aksi yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Setelah mencoba melakukan negosiasi dengan ramah,pihak kepolisian juga memberikan peringatan kepada pengunjuk rasa yang mulai tidak terkontrol dan memicu aksi arogansi sehingga terjadi dorong-mendorong.
Namun terdengar aba-aba dari pimpinan komando agar anggota tetap stay dan mengupayakan para pengunjuk rasa tetap tenang hingga melakukan tindakan tegas.(Ronny)