Kebakaran Rumah di Tuntang, Diduga Dipicu Ponsel yang Sedang Diisi Daya

UNGARAN, Berita Merdeka Online – Kebakaran besar melanda sebuah rumah di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, pada Jumat malam, 2 Agustus 2024, sekitar pukul 22.30 WIB. Peristiwa kebakaran rumah di Tuntang diduga kuat disebabkan oleh sebuah ponsel yang sedang diisi daya di dalam kamar anak pemilik rumah. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, namun kerugian materi yang dialami pemilik rumah diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Menurut keterangan Kapolres Semarang, AKBP Ike Yulianto W., SH. SIK. MH., penyebab kebakaran rumah di Tuntang ini kemungkinan besar berawal dari ponsel yang sedang di-charge dan ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya. “Ponsel tersebut diduga mengalami panas berlebih (overheating) hingga memicu terjadinya kebakaran. Hal ini diperkuat oleh hasil pemeriksaan awal di lokasi kejadian yang menunjukkan sumber api berasal dari kamar,” ujar Kapolres, Sabtu, 3 Agustus 2024.

Sementara itu, Kapolsek Tuntang, AKP Suramto SH., menjelaskan bahwa insiden kebakaran pertama kali disadari oleh Ulum, anak pemilik rumah yang berusia 20 tahun. Saat kebakaran terjadi, Ulum sedang berada di kamar mandi, sementara ibunya tengah memasak di dapur, dan ayahnya, Mohammad Abadi (66 tahun), sedang beristirahat di kamar lain. “Ulum menyadari adanya api setelah keluar dari kamar mandi dan melihat kamar tidurnya sudah dilalap si jago merah. Ia segera meminta tolong kepada tetangga sekitar untuk membantu menyelamatkan keluarganya,” terang Kapolsek.

Mengingat kondisi ayahnya yang sedang sakit, Ulum dengan cepat meminta bantuan tetangga untuk mengevakuasi orang tuanya dari rumah. Rumah yang sebagian besar terbuat dari kayu tersebut membuat api dengan cepat menjalar ke seluruh bagian rumah, sehingga warga yang mencoba memadamkan api dengan peralatan seadanya kesulitan untuk mengendalikannya.

Empat unit mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga segera dikerahkan ke lokasi. Para petugas tiba di lokasi tidak lama setelah menerima laporan dari warga, dan setelah berjuang selama sekitar setengah jam, mereka berhasil memadamkan api sekitar pukul 23.00 WIB.

“Meski tak ada korban jiwa, kebakaran ini menghancurkan seluruh bangunan rumah beserta isinya. Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap penggunaan perangkat elektronik, terutama saat sedang diisi daya, untuk menghindari risiko kebakaran yang serupa,” tandasnya.(day)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *